TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Jam Diperiksa Kasus Ratna, Ketua Tim Pemenangan Prabowo Malah Curhat

Dahnil mencurigai polisi mengancam Muktamar PP Muhammadiyah

IDN Times/Irfan Fathurochman

Jakarta, IDN Times - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak diperiksa selama delapan jam di Polda Metro Jaya, terkait kasus hoaks Ratna Sarumpaet. 

Pantauan IDN Times, Dahnil keluar dari Direktorat Reserse Kriminal Umum pada pukul 18.44 WIB. Pengacara Dahnil, Endar Samarantoko menyebut kliennya dicecar 43 pertanyaan. Namun, saat dikonfirmasi, Dahnil enggan menjawab tentang materi penyidikan.

“Yang jelas saya ditipu oleh Bu Ratna,” kata Dahnil, usai diperiksa (16/10).

Sebelumnya, Dahnil mengatakan akan menyampaikan hal yang luar biasa setelah pemeriksaan. Lalu apa maksud Dahnil?

Baca Juga: Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi Diperiksa

1. Dahnil mencurigai polisi mengancam Muktamar PP Muhammadiyah

IDN Times/Irfan Fathurochman

Enggan mengungkapkan pertanyaan soal kasus Ratna, Ketua Pemuda Muhammadiyah itu malah membeberkan kasus lain. Dia mengungkapkan dugaan adanya upaya campur tangan dari polisi terhadap rencana muktamar PP Muhammadiyah yang akan berlangsung pada November 2018.

Dahnil mengaku mendapat laporan dari pimpinan PP Muhammadiyah wilayah dan daerah, bahwa mereka telah didatangi polisi. “Jadi teman-teman kita itu di kota/kabupaten dan kemudian provinsi itu didatangi oleh pihak kepolisian." 

"Anehnya kok ada pertanyaan polisi hadir ke pimpinan-pimpinan daerah kami dan ke pimpinan wilayah kami, nanya tentang muktamar, apa urusan polisi nanyain muktamar Muhammadiyah?” lanjut Dahnil.

2. Polisi mencecar pertanyaan ke pimpinan wilayah PP Muhammadiyah

ANTARA FOTO/ Dyah Dwi A

Sebagian besar pimpinan daerah yang melapor, kata Dahnil, mereka didatangi pihak kepolisian. Dia menyebut polisi mendatangi pimpinan wilayah dengan mencecar sejumlah pertanyaan terkait muktamar Muhammadiyah. Polisi sempat menggiring pimpinan wilayah, untuk memilih salah satu calon ketua PP Muhammadiyah.

“Bertanya kapan mukhtamar? Apa yang dibicarakan? Siapa ketua umum muktamar nanti? Bahkan polisi mendorong, idealnya nanti yang dipilih jadi ketua adalah calon A,” ungkap dia.

Baca Juga: Usut Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet, Polisi Periksa Dahnil Anzar 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya