156 Ormas Lolos Verifikasi POP Kemendikbud, Yayasan Ini Dipertanyakan
Dua yayasan besar ini bisa mendapat anggaran Rp20 M
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi X DPR mempertanyakan masuknya dua yayasan raksasa, yang di antaranya Tanoto Foundation, sebagai mitra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dalam Program Organisasi Penggerak (POP). Dua entintas ini masuk dalam kategori gajah yang bisa mendapatkan hibah hingga Rp20 miliar per tahun.
“Kami tidak memungkiri jika program organisasi penggerak bisa diikuti oleh siapa pun yang memenuhi persyaratan. Kendati demikian, harus digarisbawahi bahwa program organisasi penggerak juga merupakan upaya untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, khususnya yang bergerak di bidang pendidikan,” ujar Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, dalam keterangan tertulis, Rabu (22/7/2020).
Baca Juga: Muhammadiyah Mundur dari POP Bentukan Nadiem, Ada Apa?
1. POP seharusnya melibatkan entitas masyarakat
Huda mengatakan semangat POP merupakan upaya untuk melibatkan entitas-entitas masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan, dalam meningkatkan kapasitas tenaga pendidik di Indonesia.
Untuk mendukung program ini, maka Kemendikbud mengalokasikan anggaran hampir Rp600 miliar. Anggaran tersebut, kata Huda, akan dibagikan untuk membiayai pelatihan atau peningkatan kapasitas yang diadakan organisasi masyarakat yang terpilih.
“Proses rekruitmen organisasi penggerak ini telah dilakukan. Berdasarkan data yang kami terima ada 156 ormas yang dinyatakan lolos verifikasi dengan 183 proposal jenis kegiatan,” kata dia.
Baca Juga: DPR Desak Kemendikbud Buka Kriteria Seleksi POP Bentukan Nadiem