2,4 Juta Data WNI di KPU Diretas, Dukcapil: Kebocoran Bukan dari Kami
Menkominfo dan BSNN melakukan penyelidikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jutaan data kependudukan warga Indonesia di Komisi Pemilihan Umum (KPU) diretas kemudian dibagikan melalui forum komunitas hacker. Hal ini menimbulkan kritik keamanan dan kerahasiaan data KPU.
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Zudan Arif Fakhrulloh mengatakan, KPU seharusnya tidak perlu menampilkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK).
”NIK dan nomor KK tidak perlu ditampakkan agar tidak disalahgunakan untuk pendaftaran kartu prabayar dan untuk membuat KTP elektronik palsu,” kata Zudan saat dihubungi, Sabtu (23/5).
1. Zudan memastikan kebocoran data kependudukan bukan dari Dukcapil
Zudan memastikan, tidak ada kebocoran data kependudukan dari server Dukcapil. Ia juga mengatakan Dukcapil sudah melakukan pengecekan data center, log dan traffic pada server data kependudukan.
“Alhamdulillah semua tidak ada masalah,” ujarnya.
Baca Juga: 2,3 Juta Data Pribadi Warga Indonesia Dicuri Hacker dari Situs KPU