31 Tahun Berkuasa, Ini 5 Warisan Soeharto untuk Indonesia
Dari Satelit Palapa hingga Taman Buah Mekarsari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dikenal dengan julukan Bapak Pembangunan, Presiden ke-2 RI Soeharto memang meletakkan banyak dasar untuk pembangunan Indonesian hingga menjadi bangsa yang modern.
Soeharto mulai memimpin Indonesia sejak 1967, menggantikan Presiden pertama RI Sukarno. Dia merupakan satu-satunya presiden RI yang paling lama berkuasa yakni selama 31 tahun.
Soeharto akhirnya turun dari kursi presiden setelah didemo besar-besaran oleh mahasiswa di seluruh Indonesia pada Mei 1998. Peristiwa pelengseran Soeharto ini dikenal sebagai masa reformasi.
Lama berkuasa yang kemudian berakhir karena dipaksa turun, membuat sosok Soeharto penuh kontroversi. Hingga saat ini, meski jasa Soeharto tidak sedikit untuk bangsa ini, masih banyak orang yang menyebutnya sebagai presiden otoriter.
Lepas dari pro kontra tersebut, berikut lima warisan Soeharto atau Pak Harto untuk Indonesia, yang dikutip dari buku 'Beribu Alasan Rakyat Mencintai Pak Harto' karya Dewi Ambar Sari - Lazuardi Adi Sage, 2006.
Baca Juga: Kisah Soeharto, Bocah Cerdas Pendiam yang Sukses di Militer
1. Satelit Palapa jadi cikal bakal lahirnya internet di Indonesia
Sadar atau tidak, detik ini kita sedang menikmati salah satu warisan Pak Harto. Satelit Palapa yang dibangun pada 1976 jadi cikal bakal lahirnya internet di Indonesia.
Saat itu, Soeharto memutuskan membangun suatu sistem telekomunikasi via satelit. Tujuannya, mewujudkan wawasan persatuan dan kesatuan bangsa. Kedua, menciptakan hubungan telekomunikasi antar provinsi, dan Indonesia dengan negara lain.
Saat satelit berhasil dioperasikan, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki satelit. Permasalahan nasional yang mengganggu persatuan pun bisa segera dikomunikasikan.
Satelit Palapa pertama ini diberi nama Satelit Palapa A1. Diluncurkan pada 8 Juli 1976 dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral, Amerika Serikat, menggunakan roket peluncur Delta 2914 buatan McDonnell Douglas.
Pengadaan Satelit Palapa ini bertujuan untuk memberi kemudahan bagi berbagai kegiatan di bidang radio, televisi, surat kabar, internet, faximile, dan intelijen negara.
Baca Juga: 66 Jam Menegangkan Jelang Lengser, Soeharto: Saya Kapok