TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anggota DPR: Hadi Pranoto Menyesatkan Publik, Anji Juga Harus Dihukum

Nabil ajak masyarakat ikut gerakan ‘jempol ke bawah’

Penyanyi Anji bersama dengan Hadi Pranoto berfoto bersama. Instagram.com/duniamanji

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen ikut mengomentari klaim penemuan obat COVID-19 oleh Hadi Pranoto. Menurutnya, harus ada tindakan tegas dari pemerintah dan aparat keamanan untuk memberikan teguran, dan punishment atas penyesatan informasi publik.

“Hadi Pranoto telah menyesatkan publik, dan dampaknya besar. Pihak musisi Anji, yang memberi ruang/channel YouTube juga harus diberi teguran dan bahkan hukuman, jika terbukti melanggar hukum, merugikan negara dalam penyesatan informasi,” ujarnya lewat keterangan tertulisnya, Rabu (5/8/2020).

Baca Juga: Gelar Profesor Hadi Pranoto Ternyata Hanya Bentuk Kekaguman Anji 

1. Nabil usul program pemerintah diarahkan untuk literasi digital masyarakat

Ilustrasi Bekerja (IDN Times/Dwi Agustiar)

Tak ingin misinformasi beredar lebih luas, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama itu meminta semua pihak untuk mengampanyekan literasi digital, sekaligus membangun kesadaran warga dalam menyaring informasi yang diterima.

“Program-program pemerintah bisa diarahkan ke ruang itu, dengan lebih intensif. Bentuknya,bisa menggandeng komunitas-komunitas warga untuk membangun literasi digital dalam lingkaran kecil, tapi berdampak masif,” ujarnya.

2. Nabil ajak masyarakat ikut gerakan massif untuk memberi 'jempol ke bawah'

Peneliti Hadi Pranoto menunjukkan ramuan herbal untuk antibodi COVID-19, di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (3/8/2020) (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Ia juga mengimbau warga yang sadar literasi digital, untuk ‘speak up’. Nabil mengajak masyarakat harus berani bicara, menggunakan media sosial untuk berbagi inspirasi, sekaligus juga membentengi informasi negatif, atau berbagai macam hoaks.

“Ada hal menarik, yakni gerakan masif untuk memberi 'jempol ke bawah', sebagai bentuk kritikan, atas informasi-informasi hoaks yang beredar di ruang sirkulasi digital kita,” ujar Nabil.

Baca Juga: Polisi Masih Cari Unsur Pidana di Video Anji dan Hadi Pranoto

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya