TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta-fakta Kaburnya Buron Hendra Subrata ke Singapura selama 10 Tahun

Hendra Subrata akhirnya dideportasi ke Indonesia Sabtu lalu

Petugas Atase Imigrasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura berhasil menangkap Hendra Subrata alias Endang Rifai buronan Kejaksaan Agung saat mengajukan permohonan penggantian paspor. (ANTARA/ (Istimewa)

Jakarta, IDN Times — Terpidana percobaan pembunuhan pada 2008 Hendra Subrata, akhirnya ditangkap dan dideportasi dari Singapura ke Indonesia pada Sabtu (26/6/2021).

Hendra menjadi buronan setelah dijatuhi hukuman penjara empat tahun mulai tingkat Pengadilan Negeri hingga Mahkamah Agung.

Berikut fakta-fakta buron Hendra Subrata yang buron selama 10 tahun.

1. Hendra memukul rekan bisnisnya hingga cacat permanen

Jaksa Agung Muda Intelijen (JAMItel) Kejaksaan Agung Sunarta menyampaikan keterangan pers pemulangan buronan Hendra Subrata, terlidana percobaan pembunuhan dari Singapura ke Jakarta, Sabtu (26/6/2021) ANTARA/Laily Rahmawaty.

Berdasarkan keterangan tertulis Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, Hendra terbukti melakukan percobaan pembunuhan pada rekan bisnisnya Hermanto Wibowo hingga mengalami cacat permanen sekitar Maret 2008. Herwanto merupakan pebisnis properti. 

Hendra beberapa kali memukul rekan bisnisnya dengan barbel, sehingga korban mengalami luka dan tidak sadarkan diri.

Setelah tindak kekerasan yang dilakukan dan pengaduan yang disampaikan korban, Hendra sempat ditahan Kepolisian Daerah Metro Jaya. Tetapi kemudian dipindahkan ke rumah tahanan Salemba hingga proses persidangan selesai.

2. Hendra melarikan diri pada 2010

Hendra Subrata, yang 10 tahun menjadi buron kasus pembunuhan, akhirnya ditangkap dan dipulangkan dari Singapura pada Sabtu (26/6) malam. (ANTARA/Suwanti/Dudy Yanuwardhana/Gracia Simanjuntak)

Saat menjalani penahanan di Rutan Salemba, Hendra mengancam akan bunuh diri di dalam tahanan sehingga meresahkan tahanan lainnya. Atas dasar itu, Majelis Hakim menjadikan Hendra sebagai tahanan kota sampai persidangan selesai.

Posisinya sebagai tahanan kota dimanfaatkan untuk melarikan diri. Ketika pada 2010 Pengadilan Negeri Jakarta Barat memvonis Hendra selama empat tahun penjara dipotong masa tahanan, terpidana sudah menghilang.

Surat daftar pencarian orang kemudian diterbitkan dari Polda Metro Jaya berdasarkan surat dari Kejaksaan Negeri Jakarta Barat pada 28 September 2011. Selama 10 tahun Hendra menghilang dan tidak pernah menjalani hukumannya.

3. Hendra ditangkap di Singapura pada 2021

Ilustrasi Singapura (Jewel Changi) (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Keberadaan Hendra Subrata diketahui ketika hendak memperpanjang paspor pada 17 Februari 2021 di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura. Namun Hendra sudah berganti jati dirinya dengan menggunakan paspor atas nama Endang Rifai.

Kecurigaan muncul dari petugas Atase Imigrasi KBRI Singapura saat Endang Rifai menjalani wawancara dan penelitian berkas. Ia mulai gelisah dan marah   karena merasa proses wawancara paspornya lama. Ia ingin cepat selesai karena harus menjagai istrinya yang sakit di rumah.

Hendra mengaku, ketika istrinya memperpanjang paspor prosesnya bisa lebih cepat. Ketika petugas Atase Imigrasi menanyakan siapa nama istrinya, Hendra menyebutkan nama Linawaty Widjaja.

Dari penelusuran petugas Atase Imigrasi memang didapati nama Linawaty Widjaja, namun nama suami yang dituliskan bukan Endang Rifai melainkan Hendra Subrata. Petugas Atase Imigrasi kemudian mencoba mendalami mengapa nama suami yang dituliskan istrinya bukan atas nama Endang Rifai.

Hendra Subrata mulai merasa bersalah dan mencium gelagat bahwa pemalsuan jati dirinya terungkap. Apalagi ketika kemudian Atase Kepolisian dan Atase Kejaksaan mulai dilibatkan untuk melakukan pendalaman.

Namun petugas Atase Imigrasi tidak bisa melakukan tindakan karena harus diperiksa silang dengan data yang ada siapa nama asli dari Endang Rifai. Apalagi Hendra Subrata meminta izin pulang karena istrinya yang sakit tidak ada yang menjaga di rumah.

Hendra Subrata diminta untuk datang kembali ke KBRI guna pemeriksaan terkait perpanjangan paspor yang diajukan. Namun ia tidak pernah datang kembali karena tahu persembunyiannya sudah terbongkar.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya