TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hasil Autopsi Wakil Bupati Sangihe, Polisi: Meninggal karena Sakit

Helmud dinyatakan meninggal dunia di Bandara Hasanuddin Maka

Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong di ruang kerjanya. ANTARA/HO-Dok. Pribadi.

Jakarta, IDN Times - Polisi telah melakukan autopsi terhadap jenazah Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong yang meninggal dunia dalam penerbangan Lion Air JT-740 rute Denpasar-Makassar.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Utara Komisaris Besar Jules Abraham Abast menyebut, kematian Wakil Bupati Sangihe disebabkan penyakit komplikasi yang dialaminya.

“Untuk hasil sementara terkait autopsi menurut dokter karena komplikasi penyakit. Jadi meninggalnya karena sakit,” kata Jules saat dihubungi, Senin (14/6/2021).

Baca Juga: Greenpeace: Wakil Bupati Sangihe Bersama Rakyat Tolak Tambang Emas

1. Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong dinyatakan meninggal dunia di Makassar

Ilustrasi mobil Jenazah. (IDN Times/Aldila Muharma-Fiqih Damarjati)

Diberitakan sebelumnya, Helmud yang saat itu hendak terbang dari Denpasar menuju Manado, dengan transit di Makassar, pada Rabu (9/6/2021). Helmud dinyatakan meninggal dunia saat pesawat transit di Bandara Hasanuddin, Makassar. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Bupati Sangihe Jabes Ezar Gaghana.

“Hari ini pemerintahan Kabupaten Kepulauan Sangihe kehilangan seorang teman, Wakil Bupati Sangihe yang telah dinyatakan meninggal dunia tadi sore, ketika melakukan perjalanan dari Denpasar ke Makassar,” kata Bupati Sangihe Jabes Ezar Gaghana.

2. Wakil Bupati Sangihe ditemani seorang ajudan

Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong (Dok. situs resmi Kabupaten Sangihe)

Pejabat Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Maya Budiman, mengatakan dalam perjalanan dari Denpasar itu Helmud ditemani seorang ajudan bernama Harmen Kontu.

Di dalam pesawat, ajudan tersebut duduk di kursi sebelah Helmut. Sebelum mendarat di Makassar, pihak Lion Air telah berkomunikasi dengan bandara agar menyiapkan tim medis dan ambulans.

"Pukul 16.17 WITA saat di Bandara Hasanuddin Makassar, dokter dan perawat segera naik ke pesawat untuk mengecek kondisi Bapak Helmud yang sudah tidak sadarkan diri," ujar Maya dikutip dari ANTARA.

Setelah dilakukan pemeriksaan, kata Maya, dokter menyatakan pria kelahiran Mahangetang pada 19 November 1962 tersebut telah meninggal dunia.

Baca Juga: Meninggal di Pesawat, Ini Biografi Wakil Bupati Sangihe

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya