IDAI Kirim Satgas Bencana Bantu Penanganan Gempa di Pasaman
IDAI ungkap satu balita jadi korban meninggal dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Satgas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengirimkan bantuan tenaga medis ke lokasi terdampak gempa yang di wilayah Pasaman, Padang, Sumatra Barat. Satgas yang diwakili IDAI Cabang Sumatra Barat itu terdiri dari dua orang dokter spesialis anak dan empat dokter umum residen anak.
Ketua IDAI Sumatra Barat, Finny Fitry Yani, mengatakan pihaknya telah menyiapkan tim yang akan turun ke lapangan untuk memitigasi dan penanganan korban bencana, terutama anak-anak di wilayah terdampak gempa, untuk satu minggu ke depan secara bergiliran.
“Setiap tim akan terdiri dari dua dokter spesialis anak dan empat dokter residen. Kami juga berkoordinasi dengan IDI wilayah Sumatra Barat dan organisasi profesi medis lainnya serta Basarnas dan BNPB untuk penanganan korban, terutama anak-anak,” ujar Finny lewat keterangan tertulisnya, Minggu (27/2/2022).
Baca Juga: Kisah Anismar Korban Gempa Pasaman, Tertimpa Puing Masjid Saat Yasinan
1. Sebanyak 190 anak jadi korban gempa Sumbar
Finny menjelaskan bantuan donasi dari anggota IDAI seluruh Indonesia dipusatkan di IDAI Sumatra Barat. Menurutnya, sebagian besar sudah didistribusikan dalam bentuk barang kebutuhan pokok dan perlengkapan vital terutama untuk anak-anak.
“Tim pertama Satgas Bencana IDAI Sumatra Barat terdiri dari dr Indra Ihsan SpA(K) dan dr Ronaldi Noor, SpA serta empat dokter residen di wilayah Nagari Kajai mendapati terdapat tiga korban anak, di mana satu anak dengan kejang demam dan satu anak dengan epilepsi putus pengobatan setelah ditangani oleh tim lalu dirujuk ke RS setempat di Pasaman, saat di posko pengungsian juga ditemukan satu anak dengan kecurigaan hepatitis A,” ujarnya.
Satgas Bencana IDAI Sumatra Barat, Indra Ihsan, mengatakan dari total lima ribu pengungsi di wilayah Nagari Kajai, terdapat 190 anak. Mereka terdiri dari 20 bayi di bawah usia satu tahun, 50 balita, dan 120 anak usia di atas lima tahun hingga 15 tahun.
Baca Juga: BMKG Revisi Kekuatan Gempa Pasaman Barat Jadi Magnitudo 6,1