TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Cara IDN Times Beradaptasi dalam Transformasi Digital 

Disebutkan, transformasi digital akan selalu bicara 3 aspek

Kantor IDN Media di Jakarta (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Jakarta, IDN Times - Untuk menjaga keberlanjutan bisnis, sebuah media massa dituntut melakukan transformasi digital. Penggunaan teknologi digital juga akan mengubah cara bisnis dan layanan media kepada audiensnya.  

Perubahan ini membutuhkan kreativitas dan inovasi dalam menciptakan konten, serta akses distribusi yang lebih mudah di semua platform media sosial. Namun yang perlu dipikirkan adalah bagaimana mempertahankan kualitas jurnalisme yang esensinya untuk melayani publik.

Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis menjelaskan, banyak langkah yang dilakukan IDN Media, induk bisnis IDN Times, untuk transformasi digital, menyiapkan ekosistem platform digital untuk mendukung bisnisnya. Antara lain ada IDN App yang diluncurkan pada Juni 2020.

Selain menyajikan news, IDN App juga menyajikan kuis, tanya jawab, dan live streaming. Juga ada platform cooking app, Yummy,  yang memungkinan masyarakat mengakses resep premium.

Ada juga IDN Pictures, yang menyajikan film dan akan menyiapkan webseries. Hal itu karena ada dukungan SDM milenial yang kreatif dalam menyajikan konten dan distribusi kontennya. Ekosistem ini saling mendukung.

Begitu pula dengan publisher di bawah naungan IDN Media, seperti IDN Times, Popbela, Popmama Mama, Duniaku, dan Fortune, semua saling mendukung.

“Jadi revenue-nya datang dari berbagai sumber, sehingga bisnis model media tidak bisa hanya mengandalkan satu revenue stream saja,” kata Uni dalam Webinar Independent Media Accelerator: Tantangan Transformasi Digital Media, Senin (28/2/2022).

Baca Juga: Selain Cuan, Ini 5 Benefit saat Menjadi Penulis di IDN Times

1. Traffic dan quality of journalism harus seimbang

Uni Lubis Diskusi AJI Indonesia "Perempuan di Ruang Redaksi: Dampak ke Pemberitaan dan Lingkungan Kerja" (YouTube/AJI Indonesia)

Selain itu, IDN Times juga membangun platform user generated content yang namanya IDN Times Community Writers. Saat ini sudah ada lebih 48 ribu anggotanya dan menerima 600 hingga 800 tulisan setiap hari. Ini menjadi sumber penghasilan tambahan. IDN Times juga menginisiasi  kegiatan Lombok Writer Festival mulai 2022, selain agenda rutin tahunan Indonesia Writers Festival.

Dengan ekosistem dan model bisnis yang diterapkan tersebut, selama pandemik ini, IDN Media bisa tetap bertahan, merekrut lebih banyak komunitas penulis dan tidak sampai memangkas karyawannya.

Untuk menjaga standar kualitas jurnalisme, newsroom IDN Times mewajibkan semua reporter hingga editor membuat laporan mendalam dan wawancara khusus setiap bulan, sejak 2019.

“Sejak itu, redaksi kami banyak menang lomba jurnalistik. Jadi kami tetap menjaga balance untuk dapat traffic dan quality of journalism,” Uni menambahkan.  

Uni mengakui, awalnya konten IDN Times banyak diisi creative writer yang bukan kalangan jurnalis. Mereka para millennial yang berbekal pengalaman dan jaringan, sangat handal menulis soal entertainment, beauty, dan lifestyle sesuai selera pasar.

Namun kemudian mereka dilatih secara serius terkait jurnalistik, dan dituntut bekerja sesuai kode etik jurnalistik.

2. Menyiapkan infrastruktur dari aspek teknologi

tempo.co

Sementara itu, CEO Info Media Digital Tempo Wahyu Dyhatmika mengatakan, transformasi digital akan selalu bicara tiga aspek yaitu konten, teknologi, dan model bisnis. Tempo telah melakukan transformasi digital sejak 2010-2011, ketika mereka membangun newsroom khusus digital Tempo.

Tantangan upaya ini, kata pria yang biasa disapa Komang, adalah bagaimana menyiapkan infrastruktur dari aspek teknologi. Kemudian mencari model bisnis yang tepat, karena digital platform memiliki variasi yang sangat banyak terkait bisnis model.

“Karena itu harus jeli menciptakan produk sesuai kebutuhan audiensnya,”  kata Komang.

Ia menambahkan, publisher atau media mungkin tidak hanya punya satu model bisnis dan produk. Tempo mengombinasikan subscription, membership, advertiser atau iklan, dan pendidikan di Tempo Institute. Juga ada model bisnis data and research, sehingga setiap line produk mempunyai hitungan bisnis yang berbeda.

Namun dia menegaskan, meskipun melakukan transformasi digital dan membuka peluang pendapatan baru dengan beragam platform, media harus tetap berpegang pada idealisme dan esensinya untuk melayani kepentingan publik.

“Karena jurnalisme mempunyai peran strategis untuk menjaga peradaban dan menjaga demokrasi,” tuturnya.

Baca Juga: IDN Media Resmi Luncurkan ICE, Platform Kreator Terdepan di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya