TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapolri: Hambatan Pembangunan IKN Jadi Kewajiban TNI-Polri 

Polri berkomitmen mengawal Indonesia Emas 2024

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi salah satu pembicara di kegiatan Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI AD di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (23/6/2022). (dok. Humas Polri)

Jakarta, IDN Times - Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menjadi salah satu pembicara di kegiatan Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI AD di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (23/6/2022).

Sigit memaparkan soal optimalisasi sinergitas TNI-Polri dalam menyelesaikan permasalahan bangsa menuju Indonesia berdaulat, adil, dan makmur 2045.

Lebih lanjut, ditegaskan Sigit, sinergitas TNI-Polri juga sangat dibutuhkan untuk mengawal dan memastikan proses pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Mengingat, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Indonesia sentris dengan semangat pemerataan perekonomian di seluruh Indonesia.

"Hambatan pembangunan IKN menjadi kewajiban TNI-Polri mengawal kegiatan IKN, terkait distribusi bahan pembangunan, permasalahan tanah, dan permasalahan lainnya," kata Sigit lewat keterangan tertulisnya, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga: Kunjungi IKN Nusantara, Kapolri Gelorakan Visi Indonesia Emas

1. Sigit berharap soliditas TNI-Polri terus terjaga

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi salah satu pembicara di kegiatan Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI AD di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (23/6/2022). (dok. Humas Polri)

Dalam kesempatan tersebut, Sigit menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.

"Harapan saya, sinergitas TNI-Polri yang selama ini terbangun terus bisa kita jaga. Sehingga dapat mengawal kebijakan pemerintah serta mampu menghadapi ancaman, tantangan dan gangguan kamtibmas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata Sigit.

Terkait mewujudkan Indonesia Emas, Sigit mengungkapkan bahwa Presiden Indonesia Joko ‘Jokowi’ Widodo telah menuangkan tujuh impian Indonesia mulai tahun 2015-2085. Kebijakan pemerintah saat ini, kata Sigit mengarah untuk melaksanakan roadmap tersebut.

Dari visi itu, Sigit menyebut ada empat pilar untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, yakni, manusia Indonesia yang unggul, berbudaya, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, ekonomi yang maju dan berkelanjutan. Ketiga, pembangunan yang merata dan inklisif. Dan keempat, negara yang demokratis, kuat dan bersih.

"Ini semua bisa terwujud apabila syaratnya satu, stabilitas kamtibmas, kedaulatan negara, soliditas TNI-Polri terjaga dengan baik. Namun kalau tidak, jangan pernah mimpi mewujudkan visi ini. Ini pentingnya pertemuan kita hari ini. Sehingga kita bisa melihat kembali ada tujuan besar yang harus kita kawal sebagai pilar utama bangsa," ujar Sigit.

2. Presiden berpesan untuk TNI-Polri mewujudkan Indonesia sebagai produsen

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi salah satu pembicara di kegiatan Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI AD di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (23/6/2022). (dok. Humas Polri)

Sigit juga menjelaskan soal skenario pertumbuhan perekonomian Indonesia, yang untuk saat ini sudah mulai masuk ke tahapan take-off, dimana pemerintah sedang menyiapkan pembangunan SDM unggul hingga menyiapkan infrastruktur yang bertujuan sebagai fondasi perekonomian industri dan manufaktur.

Dengan begitu, diharapkan pada 2030-2035 pertumbuhan perekonomian Indonesia jauh lebih baik.

"Kita lihat, harapan kita saat di 2036, masuk ke tahapan lepas dari middle income trap dan masuk upper income. Walaupun kondisi pandemik dan global yang ada kita membuat skenario yang realistis. Namun kita harapkan pertumbuhan ekonomi, kita jaga di atas 5 persen. Dengan posisi ini tahapan menuju Indonesia Emas dapat tercapai," ucap eks Kabareskrim Polri tersebut.

Sigit pun menyinggung soal pesan Presiden Jokowi di Rapim TNI-Polri beberapa waktu lalu. Sigit mengingatkan, ketika itu Presiden Jokowi benar-benar mengingatkan untuk menjaga cita-cita mewujudkan Indonesia menjadi negara produksi bukan konsumsi.

"Pesan ini tentu harus diingat. Karena saat ini Indonesia melakukan kebijakan mengubah pola dari negara konsumtif bergeser ke produktif. Jadi pasar akan berubah dari negara lain, menjadi pasar kita. Dan ini akan membuat situasi global yang tentunya akan memunculkan kondisi, yang kita harus waspada," tutur mantan Kapolda Banten ini.

Baca Juga: Kapolri Minta Tinjau Ulang Hasil Sidang Kode Etik AKBP Brotoseno

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya