Kompolnas Dukung Kapolri soal 'Potong Kepala'
Kompolnas juga menyoroti arogansi oknum polisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendukung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal 'potong kepala' jika pimpinan tak bisa membersihkan anak buahnya. Kompolnas menilai Kapolri ingin mengingatkan konsekuensi sebagai pimpinan di satuan wilayah setempat.
Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, mengatakan konsekuensi sebagai pimpinan itu harus memberikan contoh teladan kepada anak buah, membimbing, mengayomi, dan mengawasi.
“Pimpinan harus ngopeni atau merawat anak buah, agar anak buah menjadi polisi yang baik. Anak buah pasti akan meniru teladan yang diberikan pimpinan,” ujar Poengky saat dihubungi, Jumat (29/10/2021).
Baca Juga: Kapolri Terbitkan Telegram Minta Kapolda Sanksi Oknum Polisi Arogan
1. Kompolnas soroti beberapa peristiwa kekerasan oleh anggota polisi
Poengky menjelaskan, pernyataan Kapolri selaras dengan beberapa peristiwa kekerasan yang dilakukan anggota polisi. Beberapa peristiwa yang terjadi sempat menjadi sorotan publik.
Mulai dari Polsek Percut Sei Tuan yang diduga tidak profesional dalam menangani kasus tukang sayur jadi tersangka setelah dipukul preman. Kemudian anggota polisi yang membanting mahasiswa di Tangerang, hingga penganiayaan oleh Kapolres Nunukan terhadap anggota.
“Saya sangat prihatin dengan tindakan-tindakan kekerasan berlebihan atau tindakan-tindakan lain yang menyimpang, karena hal ini tidak saja mencoreng nama yang bersangkutan, melainkan juga nama keluarga, pimpinan dan institusi,” ujar Poengky.
Baca Juga: Kapolri: Jangan Ragu Pecat dan Pidanakan Anggota Polisi yang Melanggar