KPAI: Pelaku Prostitusi Incar Anak yang Sedang Galau di Media Sosial
Korban prostitusi harus direhabilitasi psikologis dan medis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengungkap modus pelaku prostitusi anak yang akhir-akhir ini kembali terjadi. Salah satu modusnya, pelaku memacari korban.
“Pendekatan di media sosial, yang didekati adalah anak yang sering galau di media sosial. Jadi hati-hati ketika anak kita mulai galau di media sosial,” kata Retno dalam keterangan persnya di kanal YouTube Jurnal Retno Listyarti, Minggu (28/3/2021).
Baca Juga: Soal Prostitusi Anak, KPAI: Pemkot Tangerang Harus Evaluasi Program
Oleh sebab itu, Retno meminta orang tua harus berperan dan menjadi pendengar yang baik bagi sang anak ketika mereka menghadapi sebuah masalah.
“Harusnya kita jadi teman bagi anak kita, sehingga dia tidak perlu mengungkapkan galaunya di media sosial,” ujar Retno.
Orang tua juga harus memantau anak dalam menggunakan media sosial. Mengingat, di masa pandemik anak-anak hampir pasti memegang gawai yang membuat ada kesempatan berselancar di media sosial.
“Dan sering kali pelaku ini menculik anak kita setelah pendekatan tiga bulan pertama di dunia maya, seolah jadi pacar dan bertemu darat. Lalu apa yang terjadi? Anak kita diculik, disekap dan diperkosa,” ujar Retno.
1. Orang tua harus menjadi teman bagi anak
Baca Juga: Jadi Korban Prostitusi di Hotel Alona, 15 Anak Akan Diberi Konseling