Kubu Prabowo Akui Pelaku Kampanye Hitam Kepada Jokowi dari Pihaknya
BPN berharap keadailan hukum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Warga Karawang digegerkan oleh beredarnya video berisi dia orang perempuan yang menyebutkan bahwa Jokowi akan melarang azan dan membolehkan pernikahan sesama jenis jika terpilih sebagai presiden.
Percakapan dua perempuan berbahasa Sunda yang diduga sedang berkampanye door to door itu terekam kamera lalu menjadi viral di media sosial. Keduanya dianggap telah melakukan kampanye hitam terhadap Jokowi.
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, mengakui dua perempuan tersebut merupakan relawan Prabowo-Sandiaga atau relawan Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandiaga (Pepes).
"Mereka itu dari relawan Pepes. Saya tidak tahu kepanjangannya apa. Tapi mereka memang dari Pepes. Mereka sudah dapat sertifikasi dari BPN," kata Ferdinand saat kepada wartawan, Senin (25/2).
Baca Juga: Bertemu Kiai Pengasuh Ponpes Sunan Drajat, Prabowo Enggan Disebut Kaya
1. BPN bantah ada arahan terencana kepada emak-emak Pepes
Namun demikian Juru Bicara BPN Pipin Sofian memastikan tak ada arahan yang terencana dari BPN kepada emak-emak Pepes.
“Tidak (ada arahan) kami sejak awal mengatakan Prabowo-Samdiaga ingin menang berkah bermartabat tidak menghalalkan segala cara, hukum yang menyebarkan hoaks, menyebarkan data tidak benar seperti Kiai Ma’ruf katakan adalah ahlunnar (ahli neraka),” kata Pipin di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (25/2).
Baca Juga: Bertemu Kiai Pengasuh Ponpes Sunan Drajat, Prabowo Enggan Disebut Kaya