Menkopolhukam: Pukul 10, Bandara Palu Bisa Didarati Hercules
Bandara Palu lumpuh setelah gempa bumi berkekuatan 7,4 SR
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto memperkirakan Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu baru bisa beroperasi kembali pada Sabtu (29/9) pukul 10.00 WIB. Namun, kata dia, hanya pesawat C-130 Hercules yang bisa mendarat karena sebagian badan landasan pacu rusak.
"Dari 2.500 meter panjang landasan pacu, 500 meter rusak karena gempa," kata Wiranto dilansir dari Kantor Berita Antara (29/9).
Sebelumnya pada Jumat petang, tsunami terjadi di Palu dan Donggala setelah gempa bumi berkekuatan 7,4 SR mengguncang.
BMKG mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status siaga, dengan tinggi potensi tsunami 0,5 – 3 meter di pantai Donggala bagian barat. Kemudian peringatan dini tsunami dengan status Waspada dengan tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat. BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami sejak pukul 18.36 WIB.
1. Alat navigasi di Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu juga rusak
Selain landasan pacu yang rusak akibat gempa, alat navigasi di bandara ini juga rusak sehingga tidak memungkinkan bagi pesawat apa pun untuk mendarat di Palu.
Pada Sabtu dini hari ini, kata Wiranto, pasukan TNI dan SAR sedang membawa alat navigasi dari Makassar. Mereka diperkirakan tiba di Palu, pada Sabtu pagi ini pukul 07.00 WIB.
"Jadi, pukul 10.00 (WITA) sudah bisa didarati oleh pesawat Hercules," ujar dia.
Dengan panjang 2.000 meter, kata Wiranto, Bandara Palu sulit didarati pesawat jet berukuran besar seperti Boeing 747 dan sejenisnya. Namun, Wiranto masih menunggu hasil pemeriksaan yang lebih komprehensif pada Sabtu ini. "Perlu pengecekan," ujarnya.
Baca Juga: Gempa & Tsunami Sulteng, Kubu Prabowo-Sandiaga Ucapkan Belasungkawa
Baca Juga: VIRAL: Kubah Masjid di Sebelah Palu Grand Mall Ambruk Akibat Gempa