TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri Luhut: Target Kita 70 Persen Herd Immunity

Luhut juga ingin penurunan mobilitas di atas 30 persen

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat dengan beberapa pemangku kepentingan dan epidemilog dalam penanganan COVID-19, Kamis (4/2/21).

Dalam kesempatan itu, Luhut menyampaikan targetnya dalam menangani COVID-19 setelah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinyatakan Presiden Joko “Jokowi” Widodo tidak efektif.

Ada empat strategi yang akan dilakukan, salah satunya akselerasi vaksinasi COVID-19, dimulai dari tenaga kesehatan, pelayanan publik, kelompok rentan, dan juga daerah-daerah yang menjadi prioritas. Daerah yang dianggap prioritas, adalah daerah yang memiliki positivity rate tinggi.

“Masalah vaksin ini masih terus dalam proses pengerjaan, kita harapkan target kita mencapai 70 persen herd immunity (kekebalan komunitas) dapat kita capai dalam jangka waktu 12 bulan,” ucap Luhut lewat keterangan tertulis Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Baca Juga: Menteri Luhut Beberkan Empat Strategi Baru Hadapi COVID-19

1. Adanya perubahan perilaku di masyarakat

Ilustrasi Rapat di Era New Normal (IDN Times/Aldila Muharma)

Selain itu perlu adanya peningkatan perubahan perilaku masyarakat dalam menangani COVID-19 dengan melakukan operasi perubahan perilaku serta kampanye protokol kesehatan secara sistematis di masyarakat yang melibatkan berbagai kalangan.

Serta melakukan deteksi awal penyebaran COVID-19 dengan mendorong strategi pemeriksaan dan pelacakan yang agresif dan tepat sasaran.

“Kita berharap penyebaran informasi dan kampanye dapat bergerak secara masif dengan melibatkan berbagai lembaga lain, seperti Kemenag dengan mengajak pemuka agama, dan juga Kemendikbud,” ujar Menko Luhut.

2. Pembangunan fasilitas isolasi terpusat

Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat (IDN Times/Athif Aiman)

Strategi selanjutnya adalah pembangunan fasilitas isolasi terpusat. Pemanfaatan Wisma Atlet untuk wilayah Jabodetabek menurutnya sudah tepat, sehingga dapat menjadi tempat isolasi terpusat.

Dan dapat membantu mengurangi penyebaran penularan ke keluarga dan menurukan keterisian rumah sakit.

“Manajemen perawatan juga akan terus kita tingkatkan, dengan memastikan adanya ketersediaan tempat tidur rumah sakit serta penyediaan semua obat dan alat yang dibutuhkan,” jelasnya.

3. Ahli epidemiolog usul peningkatan testing dan tracing

Ilustrasi Swab Test. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Sementara itu Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr. Hariadi Wibisono memberi masukan kepada Luhut untuk meningkatkan testing dan tracing.

“Saat ini, dari sekian kasus penyebaran COVID-19, sebagian besar penularan tidak dapat terdeteksi asal dan usulnya. Sehingga, kebijakan 3T dalam testing dan tracing perlu ditingkatkan,” usul Hariadi.

Hariadi menekankan terkait testing harus terjangkau oleh masyarakat dari segi biaya dan jarak serta tracing melibatkan seluruh unsur masyarakat di tingkat kelurahan atau keluarga di bawah tanggungjawab dari pemerintah daerah setempat.

Pandu Riono juga menambahkan, bahwa saat ini yang perlu ditingkatkan adalah kebersamaan dan kesadaran seluruh masyarakat dalam penyelesaian COVID-19.

“Usulan saya, pemerintah dapat bekerja sama dengan seluruh mitra terkait, baik dari skala besar ataupun kecil, atau juga mitra swasta untuk menekankan kepada masyarakat akan pentingnya penanganan pandemik COVID-19,” ujarnya.

Baca Juga: Selain Luhut, Pejabat Ini Jadi Pengurus Organisasi Olahraga Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya