TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengacara Brigadir J Minta PPATK Usut Aliran Dana Irjen Ferdy Sambo

Uang yang mengalir diduga mencapai Rp1 triliun per bulan

Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam), Irjen Ferdy Sambo (ANTARA/HO-Polri)

Jakarta, IDN Times - Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran dana kepada dan dari Irjen Pol Ferdy Sambo.

Selain aliran dana Irjen Sambo, Kamaruddin juga meminta PPATK memeriksa rekening para ajudannya.

“Periksa semua rekening ajudan itu, libatkan PPATK, PPATK-lah yang bisa mengungkap itu. Berapa ember uang di rekening-rekening ajudan itu dan kemana aliran dan darimana aliran itu mengalir,” ujar Kamaruddin saat dihubungi, Senin (15/8/2022).

Baca Juga: Hari Ini LPSK Bakal Umumkan Nasib Perlindungan Bagi Istri Ferdy Sambo

Baca Juga: Polri: Peristiwa di Magelang Hanya Allah, Brigadir J dan PC yang Tahu

1. Pengacara Brigadir J mempertanyakan harta Irjen Sambo

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membuat laporan ke Bareskrim Polri, Senin (18/7/2022). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Kamaruddin mempertanyakan harta Irjen Sambo yang terdiri dari rumah hingga mobil mewah. Ia memastikan, gaji normal seorang perwira polisi tak mungkin memiliki itu semua.

“Berapa emang gaji Kadiv Propam? Tanya sama presiden sama DPR, emang kau kasih gaji berapa ini, Ferdy Sambo ini, kenapa dia rumahnya banyak, uangnya banyak, terus mobilnya, mobil-mobil Leksus banyak,” ujar Kamaruddin.

Baca Juga: Timsus ke Magelang Telusuri Asal Usul Kemarahan Ferdy Sambo 

2. Uang yang mengalir diduga mencapai Rp1 triliun per bulan

Kuasa Hukum Keluarga Brigadi J, Kamaruddin Simanjuntak (IDN Times/Aryodamar)

Kamaruddin mensinyalir aliran dana Irjen Sambo mencapai Rp1 triliun per bulan. Oleh karena itu ia juga mempertanyakan sikap pemerintah yang tidak mengeluarkan instruksi untuk membentuk tim penyidik independen.

“Kenapa tidak melibatkan PPATK, Apa ada kekhawatiran tentang aliran uang sampai jauh gitu. Jadi jangan-jangan uang yang informasinya Rp800-Rp1 triliun perbulan ini mengalir hingga jauh, kenapa semua lembaga negara ini tutup mata. Jangan-jangan semua lembaga negara sudah tersandra mafia,” ujar Kamaruddin.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya