TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengacara Sebut Kemungkinan 6 Anggota FPI Ditembak di Lokasi Berbeda

Dentuman suara tembakan di rest area jadi petunjuk?

Pengacara FPI Rinaldi Putra (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Pengacara Front Pembela Islam (FPI) Rinaldi Putra mengatakan, berdasarkan keterangan saksi di tempat istirahat Tol Jakarta-Cikampek KM 50 mengenai tiga suara dentuman tembakan, ada kemungkinan beberapa anggota laskar FPI ditembak di lokasi yang berbeda.

“Tidak menutup kemungkinan (penembakan di lokasi berbeda), akan tetapi biar hasil penelitian yang menentukan, apakah dibantai di lokasi TKP atau di tempat lain,” kata Rinaldi kepada IDN Times, Jumat (11/12/2020).

Baca Juga: Pengacara FPI ke Polda Metro Jaya, Ambil Surat Panggilan Rizieq Shihab

1. Juru parkir mendengar suara tembakan

Lokasi bentrok laskar FPI dengan Polisi di Tol Jakarta Cikampek KM 50 Karawang, Jawa Barat (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Sebelumnya, seorang penjaga kantin di rest area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek mengatakan, ada temannya yang mendengar suara tembakan pada Senin dini hari, 7 Desember 2020. 

Pria yang enggan disebut namanya itu mengatakan, dia mendapat informasi tersebut dari seorang juru parkir rest area yang sedang bertugas saat kejadian.

Dia mengatakan, juru parkir itu sempat ingin mendekat saat peristiwa itu terjadi, namun dihalangi oleh pria berpakaian bebas.

Usai kejadian penembakan, sejumlah orang langsung mengimbau semua yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) menjauh, karena mereka baru saja melumpuhkan kawanan teroris.

“Lokasi penembakannya benar di sini. Penjaga warung sebelah tahu persis nih kejadiannya, dia dihalang-halangi polisi waktu mau ngambil gambar. Katanya ada teroris. Saya diceritain tukang parkir,” kata penjaga kantin itu saat ditemui IDN Times di rest area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, Selasa 8 Desember 2020.

2. Keluarga Muhammad Suci Khadavi sebut ada tiga luka tembak di dada

Mobil Jenazah Muhammad Khadavi Keluar dari RS Polri Dikawal Polisi (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Mengenai jumlah tembakan, satu jasad anggota laskar FPI ada yang memiliki tiga bekas luka tembak di dada. Hal itu diungkap keluarga almarhum Muhammad Suci Khadavi. Selain itu, ada pula bekas lebam di bagian kepala.

"Lukanya seperti ditembak jarak dekat. Ayah saya cerita luka tembak di dada ada tiga. Di punggung ada luka robek seperti diseret. Di jidat ini ada biru seperti ada dihantam senjata api, saya gak tahu senjata itu seperti apa," tutur keluarga korban, Anandra, di Komisi III DPR RI, Kamis (10/12/2020).

3. Saat memandikan jenazah Lutfi, sang ayah melihat ada luka tembak dan bekas penganiayaan

Keluarga masih menunggu 6 jenazah Laskar FPI keluar dari RS Polri (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Pada korban lainnya, yakni Lutfi Hakim, ayahnya bernama Daynuri menyebutkan, ada luka di punggung putranya. Hal itu dia sadari saat memandikan jenazah Lutfi.

Selain itu, menurut Daynuri, kemaluan putranya juga seperti bekas diinjak. Pipi Lutfi juga disebut bengkak berwarna biru dan tangannya terkelupas.

"Tembakannya dari jarak dekat di sini (dada kiri) nembus ke belakang semua. Kulitnya yang di belakang sama sini (dada kiri) terkelupas," tutur Daynuri.

4. Keluarga sebut hidung anggota laskar FPI Ahmad Sofiyan penyok dan badan memar

Kediaman Almarhum Laskar FPI, Ahmad Sofiyan alias Ambon (IDN Times/Axel Joshua Harianja)

Roslina, tante dari salah satu korban bernama Ahmad Sofiyan alias Ambon, juga mengungkapkan kondisi jenazah keponakannya.

"Di hidungnya penyok, biru, terus gemuk kayak orang abis diapain gitu di badannya. Kok anak ganteng-ganteng gitu bisa jadi gemuk begitu. Gemuk badannya kayak memar-memar digebukin," ungkap Roslina saat ditemui IDN Times di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (9/12/2020).

Sofiyan selama ini dikenal keluarga sebagai orang baik dan tidak memilih pekerjaan. Roslina juga tak yakin keponakannya itu memiliki senjata saat bentrok dengan polisi.

Baca Juga: Bentrok FPI VS Polri, Jimly: Tunggu Investigasi Komnas HAM

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya