TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pilpres 2019-BPN Temukan 17 Juta DPT Tak Wajar

KPU mengaku data administrasi kependudukan, demikian adanya

IDN Times/Irfan fathurohman

Jakarta, IDN Times - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menemukan data tak wajar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pasalnya, Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Sujono Djojohadikusumo sebut timnya menemukan 17 juta lebih DPT yang dianggap janggal.

“Kami BPN, tim IT kami, mendapatkan sejumlah masalah ada sejumlah nama kurang lebih 17 juta 500 ribu nama,” kata Hasyim di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Senin (11/3).

Lalu apa yang dimaksud BPN sebagai DPT yang tidak wajar?

Baca Juga: Pilpres 2019: KPU Coret 101 WNA yang Masuk DPT

1. 17 juta nama lahir pada tiga tanggal tertentu

IDN Times/Irfan fathurohman

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria pun menjelaskan, data yang mereka nilai janggal karena adanya tanggal-tanggal kelahiran tertentu yang membludak.

Dari data yang ada, pihaknya menemukan 17,5 juta pemilih yang dinilai tidak wajar, di antaranya bertanggal lahir 1 Juli sebanyak 9,8 juta 170 ribu. "Lalu yang bertanggal lahir 31 Desember 5,3 juta sekian, lalu ada yang lahir tanggal 1 bulan Januari 2,3 juta sekian,” kata Riza.

“Ini yang kami anggap tidak wajar sebanyak 17,55 juta sekian karena menurut data grafik yang lain-lain itu berkisar kurang lebih 400 sampai 500 ribu. Ini ada lompatan yang luar biasa sampai 10 kali, bahkan ada yang sampai 20 kali lipat,” sambungnya.

Pada hari-hari lain, kata dia, rata-rata ada 520 ribu orang lahir. "Ya terus tiba-tiba 1 Juli ada 9,8 juta terus tanggal 2 Juli kembali ke 520 ribu dan ini kan kita anggap gak wajar,” Hasyim melanjutkan.

2. Ada 300 ribu orang berumur di atas 90 tahun

IDN Times/Daruwaskita

Selain tanggal kelahiran yang dianggap tak wajar, BPN juga meminta klarifikasi KPU terkait adanya 300 ribu lebih orang yang berumur di atas 90 tahun.

“Ini juga menurut kami tidak wajar, jumlahnya cukup besar. Kemudian ada yang berumur di bawah 17 tahun sampai 20.475. Ini juga menurut kami yang tidak umum dan tidak wajar,” tutur Riza.

Baca Juga: Jelang Pemilu, Kemendagri Tuntaskan Isu 103 WNA Masuk DPT

3. Ada 400-1.800 nama dalam satu Kartu Keluarga

IDN Times/Daruwaskita

Terlebih, BPN kembali menemukan data yang tidak wajar. Firza sebut ada data satu Kartu Kaluarga (KK) berisi 400 nama.

“Ada KK, kami anggap salah salah, ada di kabupaten banyuwangi, ada 41.555 nama, ini juga kami anggap tidak wajar. Banyak sekali, ada beberapa nama sampe 400 nama, 1.700 nama 1.800 nama dalam satu KK. Nah ini kita minta klarifikasi kepada KPU untuk sama-sama mengecek,” ujar Riza.

Baca Juga: Ditemukan 14 WNA Masuk DPT di Yogyakarta

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya