TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PKS: Kaum Ibu Harus Lebih Dilindungi di Masa Pandemik COVID-19

Ibu menjadi kelompok yang paling rentan terpapar COVID-19

Calon pengguna transportasi umum mengenakan masker saat melintasi kawasan Terowongan Kendal, Jakarta, Kamis (12/3/2020) (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta, IDN Times - Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS Kurniasih Mufidayati mengungkapkan, kasus kematian akibat COVID-19 pada kelompok perempuan di Indonesia menunjukkan proporsi yang lebih tinggi yaitu 57,7 persen dibanding laki-laki yang 43,3 persen.

Melalui data, Mufida juga menyebut kelompok usia produktif 19-45 tahun menjadi yang paling banyak terkena serangan COVID-19 ini yaitu usia 19-30 tahun sabanyak 24,7 persen dan usia 31-45 tahun sebanyak 30,4 persen.

"Disadari atau tidak, kelompok perempuan dewasa atau ibu-ibu menjadi kelompok yang paling rentan terpapar COVID-19 dan juga dengan risiko kematian yang tinggi. Banyak pintu bagi potensi tertularnya ibu dalam pandemik COVID-19 ini," kata Anggota Komisi IX DPR RI itu dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/12/2020).

Baca Juga: Momen Hari Ibu, Jokowi Kenang Sosok Ibunda yang Selalu Mendoakannya

1. Dilema ibu mengatasi COVID-19

Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Mufida menambahkan, ibu bisa tertular dari suami maupun anak remajanya yang bekerja atau beraktivitas di luar meskipun ibu tetap di rumah saja. Menurutnya cukup banyak kasus penularan dengan pola ini yang menyebabkan terjadinya klaster keluarga.

Ibu bekerja juga berpotensi terpapar di tempat bekerja atau dalam perjalanan bekerja seperti yang juga banyak terjadi. Ibu juga bisa terpapar COVID-19 saat ke pasar atau berbelanja keluar memenuhi kebutuhan rumah tangga.

"Padahal dilema terbesar bagi ibu apalagi yang memiliki balita adalah ketika dirinya terpapar COVID-19, sulit untuk melakukan isolasi terkendali di tempat isolasi khusus atau di rumah sakit karena harus memberikan perhatian juga kepada balitanya. Sehingga cenderung memilih isolasi mandiri di rumah," ujar Mufida.

2. Angka kematian ibu dan anak meningkat selama pandemik

Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 (16/9/2020). IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati

Oleh karena itu, Satgas Penanganan COVID-19 menurutnya harus memberikan perhatian secara khusus pada penanganan pandemik terutama pada kaum ibu dan anak.

"Bahaya yang mengancam ibu dan anak bukan hanya COVID-19. Angka kematian ibu dan anak di beberapa kabupaten/kota mengalami peningkatan saat pandemik ini. Refleksi Hari Ibu harus melahirkan tata laksana khusus penanganan kesehatan terutama COVID-19 pada ibu dan anak," ujar Mufida.

Baca Juga: Tagar Selamat Hari Ibu Trending di Twitter, Kamu Udah Ngucapin Belum?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya