Prabowo Ingin Gerindra Tetap Oposisi, Begini Alasannya
Oposisi bukan berarti menutup pintu rekonsiliasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota Dewan Penasihat DPP Partai Gerindra Muhammad Syafi'i mengatakan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ingin partainya tetap menjadi oposisi pemerintah pasca-Pilpres 2019.
Keinginan Prabowo semata hanya ingin menjaga demokrasi, dengan menjadi oposisi yang mengawasi jalannya pemerintahan lima tahun ke depan.
"(Prabowo) berada di luar pemerintahan. Demokrasi yang sehat itu harus ada check and balance, yaitu selain partai pendukung, harus ada partai oposisi, dan saya meyakini Gerindra akan tetap pada posisi sebagai oposisi,” kata Syafi'i saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/7).
Baca Juga: Jokowi Ajak Gerindra Gabung, Cara untuk 'Bungkam' Oposisi?
1. Sikap Prabowo sejalan dengan keinginan mayoritas kader Gerindra
Syafi'i tak memungkiri adanya perdebatan di antara kader soal posisi partai pasca-Pilpres 2019. Namun, Syafi'i menegaskan, mayoritas kader ingin Gerindra tetap menjadi oposisi.
“Ketika kita memilih oposisi, kecenderungan kader arahnya sama, memilih menjadi oposisi," ujar dia.
Baca Juga: Rencana Bertemu Ketum Gerindra, Jokowi: Tanyakan ke Pak Prabowo