TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Hal yang Bisa Dilakukan Millennials untuk Indonesia Menurut Bappenas

Ini menjadi satu syarat agar millennials bisa berkembang

Forum Merdeka Barat 9

Jakarta, IDN Times - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, menyampaikan beberapa program dari Bappenas terkait bagaimana Indonesia mampu menjadi negara dengan pendapatan tinggi pada 2045 dalam acara bertajuk "Paparan Indonesia di Visi 2045".

Salah satu topik yang menarik untuk dibahas kemudian adalah bagaimana peran millennials di Indonesia terkait visi ambisius di sektor ekonomi pembangunan ini. Di acara yang dihadiri oleh Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis, dan COO IDN Media, William Utomo, Bambang menjawab pertanyaan William terkait bagaimana cara agar millennials membantu Indonesia menjadi negara dengan pendapatan tertinggi.

Baca Juga: Ini Alasan Millennials Tidak Tertarik Dunia Politik

1. Perlunya millennials punya keinginan menjadi entrepreneur

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Disebutkan oleh Bambang Brodjonegoro, yang membedakan Indonesia dengan negara maju semisal Jepang, adalah entrepreneurship. "Kenapa Jepang maju lebih dulu ketimbang Indonesia, salah satunya adalah karena entrepreneurship. Jadi itu ada di sini, tapi belum berkembang dan belum menjadi suatu karakter dari bangsa kita," ujar Bambang.

Lebih lanjut, Bambang bercerita tentang pengalamannya semasa berkuliah dan membandingkan bagaimana millennials saat ini memandang entrepreneurship. "Pada tahun 2006, ketika saya tanya beberapa mahasiswa soal karier mereka setelah kuliah, jawabannya beragam. Ada yang ingin kerja di pemerintahan, ingin kerja di bank, tapi di tahun itu, ada juga yang menyebut 'saya ingin jadi entrepreneur'. Itu di tahun 2006, ya," ujar Bambang.

Lebih lanjut, ia menceritakan bahwa saat ini, sudah cukup banyak millennials yang berpikiran untuk menjadi entrepreneur. "Ketika saya bertemu para mahasiswa penerima beasiswa LPDP, sekitar tahun 2015 atau 2016, saya tanya, 'kamu setelah ini ke mana?'. Dan sebagian menjawab bahwa mereka sudah punya bisnis, sehingga itu cukup bagus ya. Untuk memajukan Indonesia, kita perlu menggiatkan para millennials menjadi entrepreneur," ujar Bambang.

2. Jangan terlalu bertumpu pada pendidikan umum

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Salah satu yang kemudian ditekankan Bambang Brodjonegoro lebih lanjut adalah sektor pendidikan. Menurut Kepala Bappenas ini, cara pandang millennials dalam sektor pendidikan harus diubah, agar tidak seperti ketika zaman ia berkuliah dahulu.

"Pada zaman saya kuliah, mindset-nya kanyang penting jadi sarjana. Mau sarjana apa pun, pokoknya jadi sarjana. Sarjana itu gagah pokoknya ya. Lulusan SMA atau SMK itu tidak gagah. Itu sudah ada di zaman saya hingga saat ini. Nah, itu yang kemudian menjadikan di sini banyak yang namanya under-employment. Under-employment itu sendiri sederhananya beberapa pekerja yang bekerja tidak sesuai dengan minat dan bakatnya," ujar Bambang.

Lebih lanjut, Bambang meminta millennials tidak selalu bertumpu kepada pendidikan umum.

"Yang ingin saya sampaikan, saat ini, tidak perlu bertumpu pada pemikiran bahwa sukses itu harus jadi sarjana. Pendidikan umum penting, tapi jangan remehkan pendidikan kejuruan atau vokasional. Intinya, kita harus menanamkan pemahaman bahwa 'kamu gak harus jadi lulusan S1, untuk jadi orang paling kaya', itu yang penting," ujar Bambang.

Baca Juga: Pesan Menlu Retno Marsudi bagi Millennials: Jangan Buat Hoaks

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya