Dokter Paru RSPI: Situasi Makin Sulit Jika Omicron Infeksi Lansia
Pemerintah diminta tak buru-buru longgarkan pembatasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dokter Spesialis Paru RSPI Sulianti Saroso, Rosa Marlina, meminta pemerintah tidak terburu-buru melonggarkan pembatasan. Permintaan ini terkait dengan bahaya penyebaran COVID-19 varian Omicron.
Menurutnya, situasi pandemik COVID-19 di Tanah Air bisa menjadi sulit apabila varian Omicron menginfeksi kelompok lanjut usia (lansia) dan orang dengan komorbid.
"Situasi mulai sulit ketika penularan sudah menyebar ke kelompok lansia dan komorbid,” tutur Rosa dikutip dari siaran pers Kantor Staf Presiden (KSP), Minggu (2/1/2022).
Baca Juga: Kemenkes: 74 Persen dari 68 Pasien Omicron Sudah Divaksinasi Lengkap
1. Pasien di awal adanya varian baru mayoritas usia muda
Ia menjelaskan, di setiap munculnya varian baru, pasien yang terinfeksi mayoritas berusia muda. Menurutnya, pasien Omicron yang ada saat ini terdeteksi bukan karena gejala, namun karena ingin atau usai melakukan perjalanan jauh.
“Saya berharap pemerintah jangan terburu-buru kendorkan pembatasan. Pasien diawal-awal adanya varian baru cenderung tidak berat karena mayoritas adalah berusia muda serta sebenarnya orang sehat sehingga dia mau melakukan perjalanan jauh," kata Rosa.
RSPI Sulianti Saroso saat ini merawat 24 pasien Omicron. Mereka kondisinya terus membaik dan tak memerlukan tindakan perawatan intensif.
Baca Juga: KSP Pastikan Pemerintah Siap Jika Terjadi Lonjakan Akibat Omicron