Tuai Kritik, Draf Kamus Sejarah Disusun Sebelum Era Mendikbud Nadiem
Kamus Sejarah belum selesai disusun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid, mengatakan draf Kamus Sejarah dibuat sebelum era Mendikbud Nadiem Makarim. Buku tersebut mulai disusun pada 2017, saat Kemendikbud dipimpin Muhadjir Effendy.
Diketahui, Kamus Sejarah Indonesia Jilid I menuari kritik publik karena tak ada nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari. Softcopy dari buku tersebut diunggah di laman Rumah Belajar.
Terkait hal tersebut, Hilmar mengatakan pada 2017, Kamus Sejarah memang belum selesai disusun karena tahun anggaran sudah habis. Kemudian pada era Nadiem, belum ada penyempurnaan terhadap buku tersebut.
Namun, pada 2019, terdapat program mengumpulkan bahan dari masing-masing direktorat untuk diunggah ke laman Rumah Belajar.
“Kesimpulannya, terjadi keteledoran yang mana naskah yang belum siap, kemudian diunggah ke laman Rumah Belajar," kata Hilmar dikutip dari ANTARA, Selasa (20/4/2021).
Baca Juga: Nama KH Hasyim Asy'ari di Kamus Sejarah Hilang, Ini Kata Kemendikbud
Hilmar menegaskan tidak ada niat untuk menghilangkan peran KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah. Ia mengatakan hilangnya nama ulama tersebut karena kesalahan teknis.
“Tidak ada niat untuk menghilangkan KH Hasyim Asy’ari sebagai tokoh sejarah dalam buku tersebut,” ujar Hilmar.
Dia menjelaskan, di dalam buku yang sama, terdapat peran dari KH Hasyim Asy’ari dalam bagian pendiri NU. Peran KH Hasyim Asy’ari disebutkan di dalam halaman lain, hanya tidak ada di dalam lema atau entry.
Editor’s picks
“Jadi, narasi menghilangkan peran KH Hasyim Asy’ari itu tidak benar. Kami mengakui memang ada kesalahan teknis dan kami memohon maaf. Kesalahan itu seharusnya tidak perlu terjadi,” jelas dia.
1. Tak ada niat hilangkan peran KH Hasyim Asy'ari
Baca Juga: Ini Alasan Istana Kemenristek Dilebur dengan Kemendikbud