Potensi Besar Riau Siap Pacu Pariwisata Halal Indonesia
Pariwisata halal Indonesia masuk kategori nomor satu dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rohil, IDN Times - Gubernur Riau Syamsuar menegaskan komitmennya dalam memacu pariwisata halal Provinsi Riau. Sebab, Riau memiliki potensi besar untuk masuk sebagai destinasi wisata halal terbaik di Indonesia. Terlebih, pariwisata halal Indonesia masuk kategori nomor satu dunia.
"Saat ini Riau masuk kategori pariwisata halal nomor tiga di Indonesia. Posisi kedua diambil Aceh, dan nomor satu ditempati Lombok. Ini potensi yang akan kita kembangkan,” ujar orang nomor satu Riau tersebut dalam kunjungan kerja ke Rohil, Minggu (14/4).
Menurut Syamsuar, program pembangunan pariwisata halal ini dinilai mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi. Peluangnya pun sangat besar dan sudah saatnya pariwisata halal ini didukung dengan saksama.
Hal ini pun telah Malaysia buktikan dengan mampu menarik banyak wisatawan Timur Tengah. Apalagi wisatawan tersebut sangat royal berbelanja. Hal tersebut merupakan peluang yang tak boleh disia-siakan.
“Menteri Pariwisata Arief Yahya pernah bercerita kepada saya kalau wisatawan asal Timur Tengah sangat royal berbelanja. Mereka belanja setiap hari dan bisa menghabiskan banyak uang. Ini peluang yang sangat besar,” ujarnya.
1. Peraturan Gubernur berikan keamanan dan kenyamanan pelayanan kepada wisatawan
Komitmen kuat Riau mendorong pariwisata halal tampak dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur tentang Pariwisata Halal Nomor 18 tahun 2019 yang ditandatangani Syamsuar pada Jumat, 5 April 2019. Hal ini dilakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pelayanan kepada wisatawan agar menikmati kunjungan wisata halal di Provinsi Riau.
Setelah itu, pada Selasa, 9 April 2019, Gubernur Riau Syamsuar menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya tentang destinasi pariwisata halal di Jakarta. Aturan pariwisata halal, menurut Syamsuar, merupakan pedoman bagi pelayanan kepada wisatawan dan untuk kemajuan ekonomi di Riau.
Editor’s picks
"Saya pernah berdiskusi dengan Konsulat Jenderal RI di Jeddah. Wisatawan di sana tertarik dengan Riau. Mereka tahu kalau di Riau sampai saat ini masih menggunakan tulisan dengan huruf Arab Melayu. Bila ini bisa dipromosikan dengan baik, saya kira bisa menjadi daya tarik agar mereka berkunjung ke Riau,” ujarnya.