TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anies Habiskan Rp800 Juta Bangun Tugu Sepeda, DPRD: Gak Ada Prioritas!

Kinerja Anies dinilai DPRD DKI semakin tidak optimal

Proses pembangunan Tugu Sepeda di Kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Pembangunan tugu sepeda senilai Rp800 juta di kawasan Jalan Sudirman mendapat banyak kritikan. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak mengerti skala prioritas pengeluaran dan kebijakan.

"Saya melihat Pemprov DKI tidak mengerti bahwa ada skala prioritas dalam pengeluaran, kebijakan dan lain-lain. Pernyataan yang muncul juga membela membabi buta," kata dia saat dihubungi, Jumat (9/4/2021).

Baca Juga: Anies: Buka Puasa Bersama Boleh, Tapi Dibatasi 50 Persen

1. Tugu semestinya dibangun untuk menghormati peristiwa atau tokoh yang legendaris

Proses pembangunan Tugu Sepeda di Kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. (IDN Times/Aryodamar)

Gilbert mengatakan, tugu dibangun untuk menghormati seseorang atau sesuatu yang legendaris, dengan pengorbanan atau jasanya. Dia justru mempertanyakan apa yang legendaris dari sepeda. Dia menilai anggaran terkait hal ini malah membebani.

"Apa yang legendaris dari sepeda, malah justru selalu minta diprioritaskan dan mengambil anggaran dari APBD, bukan meringankan malah membebani," ujarnya.

2. Cara kepemimpinan seperti ini dinilai akan merusak ibu kota

Anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak (IDN Times/Aryodamar)

Dia mengatakan bahwa pembangunan tugu sepeda ini hanya dilakukan untuk kepentingan sekelompok pihak saja. Cara kepemimpinan di Jakarta yang seperti ini, menurut Gilbert justru akan merusak kota.

"Akan rusak sebuah kota kalau dipimpin dengan cara-cara seperti ini, karena kepentingan sekelompok lalu dibuat tugu di ibu kota dan di jalan utama atau protokol," kata Gilbert.

3. Kinerja Anies Baswedan dinilai tidak optimal

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Gilbert bahkan mengatakan bahwa kebijakan Gubernur sebelum Anies Baswedan dinilai lebih pro kepada rakyat. Dia juga turut mengungkapkan bahwa saat ini pekerjaan Anies dinilai tidak optimal.

"Sekarang kesannya Gubernur yang tidak bekerja optimal seperti menjelaskan kasus Formula E, Korupsi Sarana Jaya, Jaklingko yang tidak sesuai janji, Rumah DP 0 rupiah yang jauh dari target dan lain-lain," ujar dia.

Baca Juga: Wagub DKI soal Tugu Sepeda Rp800 Juta: Percantik Ibu Kota

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya