BST DKI Jakarta Rp600 Ribu Dinilai Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Dasar
Masyarakat sulit bertahan di rumah seperti yang diharapkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ombudsman Jakarta Raya menilai Bantuan Sosial Tunai (BST) yang sudah disalurkan Dinas Sosial DKI Jakarta senilai Rp600 ribu tak cukup memenuhi kebutuhan pangan paling dasar bagi satu keluarga di tengah pembatasan yang ada. Mereka menilai mobilitas sulit ditekan jika masyarakat rentan masih berupaya memenuhi kebutuhannya dengan bekerja ke luar rumah.
"PPKM Darurat merupakan batas psikologis dan batas tabungan yang mereka miliki untuk bertahan. Dengan kompensasi untuk tidak melakukan mobilitas hanya dengan dana Rp600.000 per KK, maka sulit bagi mereka untuk bertahan di rumah saja sebagaimana yang diharapkan. Jumlah tersebut bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan paling dasar bagi satu keluarga," kata Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jakarta Raya, Teguh P Nugroho, dalam keterangannya, Jumat (23/7/2021)
Baca Juga: Bansos Rp600 Ribu DKI Cair, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui
1. Biaya hidup di Jakarta dan sekitarnya terbilang mahal
Teguh menilai bantuan sosial biasanya hanya untuk penambah daya tahan ekonomi masyarakat rentan, bukan menjadi sumber ekonomi utama. Ketika bansos dengan jumlah Rp600 ribu dijadikan sandaran ekonomi utama, masyarakat rentan masih harus tetap membayar sewa rumah, biaya pendidikan, serta pembayaran biaya listrik walaupun bersubsidi.
"Jabodebek merupakan wilayah dengan biaya hidup yang relatif lebih mahal dibandingkan daerah lain, namun jumlah bantuan yang diberikan sama besarnya dengan daerah lain," kata Teguh.
Baca Juga: Pencairan Bansos Picu Kerumunan, Bank DKI Minta Warga Pakai Aplikasi