TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diduga Dipukul Polisi saat Demo, Mahasiswa Ini Cari Keadilan

Polri akan mengecek kasus ini ke Polda Jawa Timur

Seorang demonstran berdiri di depan ban yang dibakar dalam aksi unjuk rasa menolak pengesahan Undang-undang Cipta Kerja di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Selasa (20/10/2020) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Jakarta, IDN Times Seorang mahasiswa asal Surabaya, Jawa Timur, Bintang Keadilan (19) diduga menjadi korban kekerasan aparat kepolisian saat mengikuti aksi demo penolakan Omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Dia menjelaskan sejumlah luka yang didapatkan diduga dari tindak represif polisi.

“Luka-luka ada di bagian kepala, ada lima sobekan, pelipis satu sobekan, di tangan, telapak kaki juga ada,” ujar Bitang dalam program Mata Najwa yang tayang di Trans TV pada Rabu (4/11/2020).

Baca Juga: Aksi Kekerasan Saat Demo Omnibus Law Disebut Pelanggaran HAM Berat 

1. Ditangkap dan diminta berjalan dengan cara jongkok

Anak di bawah umur mengikuti aksi tolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (13/10/2020) (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Bintang menjelaskan, dia ditangkap saat berada di posko medis dan dalam keadaan terluka. Kemudian ada aparat polisi tak berseragam yang masuk ke posko medis yang menyuruh Bintang serta temannya keluar.

“Saya dipukuli, ditendang, saya jelaskan saya sedang menolong teman di situ,” kata Bintang.

Setelah itu, dia dan mahasiswa lainnya yang ditangkap diminta berjalan dengan cara jongkok dan berguling. Bintang sempat protes, karena telinganya tengah dalam proses penyembuhan.

Dia juga sempat mengatakan bahwa para mahasiswa yang ditangkap tidak bisa menghubungi keluarga karena semua barang disita.

2. Keluarga kelimpungan cari Bintang, ternyata ditelanjangi

IDN Times / Hilmansyah

Ayah Bintang, yakni Kapur yang mendampingi proses wawancara mengatakan, kejadian itu terjadi pada Kamis, 8 Oktober 2020. Bintang meminta izin kepada orang tuanya untuk ikut demo dan diingatkan untuk tidak anarkis.

“Sorenya saya dengar demo ricuh. Bintang saya telepon, tapi tidak mengangkat. Saya cek ke teman-temannya juga tidak ada yang jawab,” ujar dia.

Setelah ditelusuri, ternyata Bintang sudah berada di Polda Jawa Timur dalam keadaan luka dan tidak memakai baju.

"Dia ada di ruang penyidikan, dalam kondisi luka-luka, tidak memakai baju,” kata Kapur.

Melihat kondisi anaknya yang miris, keluarga Bintang akhirnya melanjutkan kasus ini.

“Saya sudah serahkan kasus ini pada LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Surabaya dan beberapa lawyer untuk mencari keadilan. Ketika anak saya yang tidak salah dipukuli oleh polisi, saya harus mencari keadilan untuk itu,” bebernya.

Baca Juga: Pengakuan Penumpang Ambulans Diduga Bawa Batu saat Demo UU Ciptaker   

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya