TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Distribusi ke-2 Bansos DKI Ditunda Karena Data, William PSI: Keliru!

Masyarakat ibu kota semakin lama terima bansos

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berada di gudang PD Pasar Jaya, Jakarta Industrial Estate (JIEP) Pulogadung, Jakarta Timur, pada Rabu (29/4). (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, IDN Times - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana, menyoroti wacana penundaan pembagian bantuan sosial (bansos) sampai ada perbaikan data penerima, oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Menurut William perbaikan data ini harusnya bisa dilakukan lebih cepat. Pendataan ulang agar tidak terjadi salah sasaran penerima bansos ini, dikhawatirkan malah merepotkan masyarakat karena mereka terlalu lama menerima bantuan.

"Jadi perbaikan harus dipercepat, sehingga pembagian sembako berikutnya tepat sasaran," kata dia, kepada IDN Times, Sabtu (2/5).

Baca Juga: Anies Baswedan: 98,4 Persen Bansos di DKI Berhasil Didistribusikan

1. Perbaikan data harus dilakukan secepat mungkin

(Anggota DPRD DKI Fraksi Partai Solidaritas Indonesia, William Aditya Sarana) IDN Times/Gregorius Aryodamar P

William menyayangkan adanya perbaikan data bansos yang justru dilakukan Pemprov DKI, setelah distribusi bantuan dilakukan.

"Tentunya merupakan hal yang keliru. Data seharusnya sudah siap sebelum pembagian sembako. Tapi apa boleh buat. Sudah terjadi," kata dia.

(IDN Times/Arief Rahmat)

2. Harus memperhatikan data yang diberikan RT dan RW

Ilustrasi Bansos Sembako (Dok. Kemensos)

Guna mempercepat pendataan, William menyarankan, Pemprov DKI juga harus memperhatikan data yang diberikan pemerintah setingkat RT dan RW, yang juga melakukan pencatatan di tengah pandemik virus corona atau COVID-19.

"Data dari RT/RW bisa dianggap lebih update situasi terkini," ujar dia.

Baca Juga: Alasan Anies Tunda Pembagian Bansos Tahap Kedua: Ada Bantuan Kemensos

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya