Hari Anak Internasional: Ancaman Dampak Zero Dose di Depan Mata
Zero dose atau anak balita yang tidak dapat imunisasi dasar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Hari Anak Internasional diperingati setiap 1 Juni. Pada peringatan kali ini, Save the Children Indonesia menyoroti beberapa poin terkait hak anak dari kelompok minoritas agama, serta hak kesehatan terutama ancaman “zero dose” atau anak usia balita yang tak mendapatkan imunisasi rutin terutama di saat pandemik COVID-19.
“Di momen hari anak internasional ini, kami ingin seluruh pihak memberikan perhatian yang lebih terhadap ancaman kesehatan pada balita, dan juga trauma serta diskriminasi yang dialami oleh anak-anak kelompok minoritas agama di Indonesia,” kata Chief Advokasi, Kampanye, Komunikasi dan Media Save the Children Indonesia Troy Pantouw, Rabu (1/6/2022).
Baca Juga: Hepatitis Akut, Anak-anak Diminta Bawa Bekal ke Sekolah
1. Indonesia laporkan Rubella dan Difteri sebagai kejadian luar biasa
Secara Global, WHO melaporkan tahun 2020 ada 93.913 kasus Campak dan 7.420 kasus Rubella. Indonesia termasuk 10 negara yang turut melaporkan kasus Rubella dan Difteri sebagai kasus Kejadian Luar Biasa.
Pandemik COVID-19 memberikan dampak terhadap kesehatan anak di Indonesia. Setidaknya ada tiga isu terkait dampak COVID-19 yaitu ancaman “Zero Dose” yakni balita yang tidak melakukan atau terlewat imunisasi dasar, pelanggaran Kode Etik Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI, dan stunting.
Baca Juga: Tak Lagi Manual, Imunisasi Anak Kini Terdata di Aplikasi ASIK