TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Hal-hal yang Harus Dilakukan Jika Akan Membuka Kembali Sekolah

IDAI sarankan sekolah tentukan skala prioritas

Dok. Humas Pemkot Solo

Jakarta, IDN Times -  Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa new normal bisa dilaksanakan di lingkungan pendidikan tapi harus memperhatikan beberapa hal.

"Ketika kita membuka pelonggaran PSBB atau ketika kita mengizinkan anaknya kembali ke sekolah secara fisik, maka tidak bisa seperti semula lagi harus dilakukan secara bertahap," kata lonsultan respirologi anak dari Satgas COVID-19 IDAI Dr. Nastiti Kaswandani melalui sambungan telepon, Selasa (2/6).

Apa saja yang perlu diperhatikan dan dijalankan secara bertahap itu?

Baca Juga: Menko PMK Perkirakan Siswa Masuk Sekolah Awal 2021, Bukan Juli 2020

1. Menentukan skala prioritas siswa yang akan masuk

IDN Times/ Muchammad

Nastiti menjelaskan bahwa tahapan pembukaan dan dimulainya kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan dengan menentukan skala prioritas. Contohnya siswa yang akan menjalani ujian, lebih dahulu masuk sekolah.

"Mungkin kita bisa mulai dari yang memang sangat tinggi kebutuhannya, misalnya anak SMA kelas 12, kemudian SMP kelas 9 yang mau menempuh ujian akhir itu kita prioritaskan terlebih dahulu," ujar dia.

2. Beri edukasi pada anak agar tertib lakukan protokol kesehatan

Ilustrasi PPDB di masa pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Siswa itu sendiri juga harus diberikan persiapan yang matang, mulai dari edukasi terkait physical distancing. Hal itu, ujarnya, perlu dilakukan secara bertahap karena tidak jarang anak-anak yang berusia kurang dari 10 tahun sulit menerapkan disipilin.

"Paling sulit adalah kalau membuat anak-anak yang masih kecil, untuk selalu menjaga kedisiplinan, membersihkan tangan, pakai masker dan jaga jarak itu memang itu sulit," kata dia.

Baca Juga: New Normal, DPRD DKI Jakarta Sarankan Siswa Belajar di Rumah Dulu

3. Perhatikan urgensi kegiatan belajar

(ANTARA FOTO/Fauzan)

Pembagian kegiatan belajar juga bisa dibagi dengan melihat urgensinya. Jika memang pelajar harus melakukan praktik di sekolah, kegiatan belajar mengajar langsung di sekolah bisa dilakukan.

Namun, jika hanya melakukan pembelajaran biasa seperti mengerjakan tugas, pemberian materi bisa dilakukan jarak jauh dengan belajar dari rumah saja.

Baca Juga: IDAI Minta Sekolah Tidak Dibuka hingga Desember 2020

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya