Karantina Wilayah atau Lockdown? IDI: Kami Tidak Mau berdebat Soal Itu
Darurat kesehatan tidak efektif jika masyarakat masih keluar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Mohammad Adib Khumaidi, menilai penggunaan istilah darurat kesehatan tidak terlalu berdampak jika masyarakat tidak diberi aturan yang bisa menekan angka penyebaran virus corona atau COVID-19.
“Sehingga kami tidak mau terlalu banyak berdiskusi mau ini karantina wilayah, lockdown, kita tidak mau berdebat itu. Intinya sekarang adalah membuat masyarakat itu patuh pada social distancing, physical distancing, stay at home,” kata dia kepada IDN Times, Selasa (1/4).
1. Harus ada aturan ketat soal jaga jarak dan di rumah saja
Adib mengatakan aturan apa pun jika dibuat tanpa membatasi gerak masyarakat tidak akan berpengaruh signifikan pada penyebaran virus corona. Karena itu dia meminta masyarakat diam dan biarkan petugas kesehatan yang menjalankan tugas.
“Kita hanya minta sebenarnya masyarakat diam, 14 hari atau 30 hari katakanlah, kalau kita mau aman, dan biar benar-benar diam, biar nanti tim kesehatan yang tracing ke lokasi kita langsung melakukan ODP kalau ada ODP, kemudian kontak sekitarnya kita langsung lakukan rapid test, tapi semuanya diam, kalaupun gak ada yang keluar baru kita tarik untuk bawa ke fasilitas kesehatan," katanya.
Baca Juga: Siaga Corona, Risma Datangi Lembaga Penelitian Corona di Unair