TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Karantina Wilayah atau Lockdown? IDI: Kami Tidak Mau berdebat Soal Itu

Darurat kesehatan tidak efektif jika masyarakat masih keluar

Ilustrasi penerapan social distancing. IDN Times/Yogie Fadila

Jakarta, IDN Times – Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Mohammad Adib Khumaidi, menilai penggunaan istilah darurat kesehatan tidak terlalu berdampak jika masyarakat tidak diberi aturan yang bisa menekan angka penyebaran virus corona atau COVID-19.

“Sehingga kami tidak mau terlalu banyak berdiskusi mau ini karantina wilayah, lockdown, kita tidak mau berdebat itu. Intinya sekarang adalah membuat masyarakat itu patuh pada social distancing, physical distancing, stay at home,” kata dia kepada IDN Times, Selasa (1/4).

1. Harus ada aturan ketat soal jaga jarak dan di rumah saja

Ketua Terpilih PB IDI terpilih, dr. Moh Adib Khumaidi, SpOT dalam diskusi di kawasan Jakarta Pusat (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Adib mengatakan aturan apa pun jika dibuat tanpa membatasi gerak masyarakat tidak akan berpengaruh signifikan pada penyebaran virus corona. Karena itu dia meminta masyarakat diam dan biarkan petugas kesehatan yang menjalankan tugas.

“Kita hanya minta sebenarnya masyarakat diam, 14 hari atau 30 hari katakanlah, kalau kita mau aman, dan biar benar-benar diam, biar nanti tim kesehatan yang tracing ke lokasi kita langsung melakukan ODP kalau ada ODP, kemudian kontak sekitarnya kita langsung lakukan rapid test, tapi semuanya diam, kalaupun gak ada yang keluar baru kita tarik untuk bawa ke fasilitas kesehatan," katanya.

2. Pemerintah tak perlu lakukan lockdown jika masyarakat bisa diam di rumah

Ilustrasi karantina wilayah. IDN Times/Mia Amalia

Imbauan untuk masyarakat agar tidak keluar selama 14 hari adalah supaya masa inkubasi virus corona dapat selesai. Jika hal itu bisa dipatuhi masyarakat, pemerintah tidak perlu melakukan lockdown ataupun karantina wilayah.

Masalah dari darurat kesehatan ini adalah bukan melihat bagaimana peran pemerintah atau dokter, tetapi peran masyarakat agar bisa diam di rumah sementara waktu.

Baca Juga: Siaga Corona, Risma Datangi Lembaga Penelitian Corona di Unair

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya