Kasus Gagal Ginjal Misterius, Kemenkes Temukan Jejak Senyawa Berisiko
Kemenkes akan rilis riset soal gagal ginjal akut misterius
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kasus gangguan ginjal akut misterius atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak, khususnya anak di bawah lima tahun atau balita belakangan terus meningkat sejak Agustus 2022.
Juru Bicara Kemenkes, dr. M Syahril, mengatakan pihaknya sedang menginvestigasi penyebab kasus kematian akibat gagal ginjal akut misterius. Sejauh ini, kata dia, ada temuan jejak senyawa yang diduga berisiko dalam fenomena ini.
"Kalau melihat diduga hasil penyelidikan di Gambia, Afrika Tengah, dikaitkan dengan senyawa di empat macam obat batuk pilek, yang sudah disebutkan BPOM, mengandung EG (etilen glikol) dan DEG (dietilen glikol)," kata dia.
1. Akan publikasi hasil penelitian apakah memang dari senyawa campurannya
Namun demikian, Kemenkes mengaku belum bisa mempublikasikan riset ini, dan rencananya baru bisa mengumumkannya pada minggu depan. Apakah memang terkait senyawa campuran obat dan lain sebagainya.
"Minggu depan hasil penelitian kita publish, kira-kira dugaan kita sebutkan tadi apa, apakah memang senyawa campuran obat, bukan obatnya ya, senyawa campuran obat yang menyebabkan seperti Gambia atau ada penyebab lain yang menyebabkan banyak gangguan ginjal akut," kata Syahril.