TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Para Penggali Kubur TPU Tegal Alur di Tengah Pandemik COVID-19

Meski dibagi ke 8 regu, mereka bisa bekerja sampai malam!

Pemakaman jenazah COVID-19 di TPU Tegal Alur, Senin 6 April 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times - Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat masih terus sibuk menangani jenazah pasien virus corona atau COVID-19 yang terus berdatangan untuk dimakamkan.

Staf administrasi TPU Tegal Alur  Adi Suhardi (37) menjelaskan bahwa tukang gali kubur di sana bisa bekerja hingga pukul 10 malam. Hal itu adalah dampak dari meningkatnya kasus meninggal pasien COVID-19 di Jakarta yang berasal dari sejumlah rumah sakit di ibu kota.

“Kadang mereka (tukang gali kubur) itu sering sampai jam 10 malam, melihat loyalitas mereka juga gak hitung-hitungan kita,” kata Adi kepada IDN Times, Selasa (7/4).

1. Lelah psikis dan fisik sebagai manusia biasa

Pemakaman jenazah COVID-19 di TPU Tegal Alur, Senin 6 April 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Terkait dengan padatnya pekerjaan tukang gali kubur di tengah pandemik virus corona, Adi menjelaskan bahwa para penggali kubur hingga saat ini belum menunjukkan keluhan di diri mereka.

Namun, Adi tidak menampik bahwa mereka juga merasa lelah baik secara fisik dan psikis.

“Psikis dan raga sama-sama lelah juga, ya namanya manusia,” kata dia.

Baca Juga: Cerita Staf TPU Tegal Alur, Kala Pandemik Bikin Kerja Makin Lembur

2. Masih sehat walau sudah berusia tua

Pemakaman jenazah COVID-19 di TPU Tegal Alur, Senin 6 April 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Tetapi, Adi terbilang kagum dengan perjuangan para penggali kubur yang berada di TPU Tegal Alur. Menurut dia, mereka sampai saat ini masih dalam keadaan sehat, padahal tak sedikit dari penggali kubur di sana sudah berumur lanjut.

“Alhamdulillah dari awal sampai sekarang pada sehat semua, mungkin mereka kejemur semua. Padahal sudah pada tua, pada panjang umur, pada sehat orang-orang TPU,” kata dia sembari tertawa.

3. Keluarga penggali kubur juga merasa khawatir

Dok. Kecamatan Mrebet Purbalingga

Kata Adi para penggali kubur juga tidak terlalu khawatir dengan penanganan jenazah COVID-19, karena mereka telah terbiasa mengurus jenazah lainnya seperti jenazah terlantar dan jenazah dengan penyakit lainnya. Namun, Adi menjelaskan bahwa keluarga para penggali-lah yang lebih merasakan kekhawatiran.

Para penggali kubur ini, kata Adi, adalah putra daerah setempat, mereka juga tinggal di area sekitar pekuburan bersama keluarganya. Hingga saat ini tidak ada warga dari keluarga para penggali kubur tersebut yang menolak keberadaan jenazah COVID-19, tetapi kekhawatiran kepada keluarga yang bertugas pasti ada.

“Pasti ada khawatir yang namanya virus kasat mata, selain di lingkungan TPU juga pasti jaga-jaga,” kata dia.

4. Ini adalah masa-masa tersibuk pada penggali kubur

Pemakaman jenazah COVID-19 di TPU Tegal Alur, Senin 6 April 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Adi menjelaskan bahwa memang saat ini para penggali kubur di sana sedang sibuk-sibuknya di masa COVID-19 ini. Dalam sehari, kata Adi, mereka bisa berkeliling hingga ke tiga liang makam.

Aktivitas mereka juga terbilang semakin berat karena harus melakukan sterilisasi setiap selesai menguburkan jenazah, seperti menyemprot disinfektan, melepas APD, dan mandi.

“Sibuk mereka itu, pokoknya untuk masa-masa COVID-19 ini kayaknya sibuk terus mereka, belum sterilisasi, belum membersihkan diri, habis ini semprot, pakaian pada basah,” ujarnya.

5. 6 dari 8 regu bertugas tiap harinya

Petugas bersiap menurunkan jenazah pasien COVID-19 dari mobil ambulans saat akan dimakamkan di pemakaman Macanda, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (5/4/2020). Jumlah pasien positif COVID-19 di Sulsel per hari Minggu (5/4) telah mencapai 80 kasus, pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak sembilan orang, sementara kasus kematian sebanyak enam orang (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Di masa-masa penanganan jenazah COVID-19 ini, ada 8 regu yang bertugas untuk menguburkan jenazah. Setiap harinya akan ada 6 regu yang berjaga dan dua lainnya libur secara bergantian. Setiap regu terdiri dari 5 orang untuk satu kali pemakaman. Jadi ada sekitar 30 orang penggali kubur yang bekerja di TPU Tegal Alur selama penanganan jenazah COVID-19 ini berlangsung.

“Mereka bisa kebagian tiga kali untuk di kasus COVID-19 yang semakin meningkat, tapi mudah-mudahan semakin menurun,” ujar Adi.

Baca Juga: Rekor! 18 Jenazah COVID-19 Dimakamkan di TPU Tegal Alur Jakarta Barat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya