Komnas Dorong Pemerintah Buat Aturan Lindungi Perempuan Pembela HAM
PPHAM kerap alami serangan dalam kerja kemanusiaannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Hari Perempuan Pembela Hak Asasi Manusia Internasional atau International Women Human Rights Defender (WHRD) diperingati setiap 29 November. Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyoroti banyaknya perlakuan buruk kepada perempuan pembela HAM.
Ada berbagai ancaman dan serangan baik fisik, psikis, seksual, dan digital yang dihadapi. Komnas Perempuan merekomendasikan agar pemerintah bisa segera menghadirkan regulasi bagi Perempuan Pembela HAM (PPHAM). Beleid ini disebut bisa menjamin pengakuan dan perlindungan bagi PPHAM
“PPHAM mempunyai peran krusial dalam memastikan penegakan dan pemajuan HAM sebagai pilar demokrasi berjalan sebagaimana diharapkan. Terkadang, upaya mereka juga terkesan mengambil peran pemerintah yang memiliki tanggung jawab untuk memajukan, menegakkan dan melindungi HAM. Karena itu, Komnas Perempuan mendorong negara agar segera menghadirkan regulasi terkait pengakuan dan perlindungan bagi PPHAM untuk memastikan negara dapat menyediakan mekanisme pencegahan, pelindungan, penanganan, dan pemulihan bagi PPHAM,” kata Wakil Ketua Komnas Perempuan, Mariana Amiruddin, Kamis (30/11/2023).
Baca Juga: Komnas Perempuan Himpun Informasi dan Rekomendasi Terpidana Perempuan
1. PPHAM di DKI Jakarta dan Jawa Timur kerap alami serangan
Komnas Perempuan menerima aduan dari PPHAM dan melaporkannya dalam catatan tahunan secara berkala. Meski data ini belum sepenuhnya memperlihatkan realita yang sebenarnya, tetapi dalam 10 tahun terakhir, kekerasan terhadap PPHAM masih terus ada.
Dalam satu dekade terakhir setidaknya terdapat 101 PPHAM mengalami berbagai serangan mulai dari ancaman, intimidasi, kekerasan, hingga kriminalisasi.
“Berbagai serangan tersebut terjadi di berbagai wilayah mulai dari Aceh hingga Papua. Adapun DKI Jakarta dan Jawa Timur menjadi wilayah dengan kasus tertinggi. Sementara itu, PPHAM yang aktif mengadvokasi kasus kekerasan terhadap perempuan dan sumber daya alam paling banyak mengalami serangan,” kata Komisioner Komnas Perempuan, Theresia Iswarini.
Editor’s picks
Baca Juga: Deretan Nama Perempuan Pembela HAM, Disiksa dan Terus Berjuang