TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komnas HAM Minta Mabes Polri Usut Kasus Perusakan Masjid Ahmadiyah

Komnas HAM minta polisi tindak aktor intelektualnya

Perusakkan Masjid Ahmadiyah di Sintang oleh sekelompok massa yang mengatasnamakan Aliansi Umat Islam (Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta Mabes Polri turun tangan mengusut kasus pengerusakan masjid jemaah Ahmadiyah di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Aksi perusakan tersebut terjadi pada Jumat (3/9/2021).

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, berharap dengan kasus perusakan masjid tersebut ditangani Mabes Polri sehingga tidak terjadi lagi peristiwa serupa.

"Oleh karennya, kami mendorong ini kasus diambil alih oleh Mabes Polri untuk memastikan tidak boleh terjadi peristiwa yang sama di Kalimantan maupun di seluruh wilayah nusantra, itu penting," ujarnya dalam konferensi virtual, Senin (6/9/2021).

Baca Juga: Alissa Wahid: Perusakan Masjid Ahmadiyah di Sintang Melanggar Hukum 

1. Ujaran kebencian harus ditindaklanjuti

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di acara Pembukaan Peringatan Hari HAM 2019 (IDN Times/Lia Hutasoit)

Selain itu, Anam menilai pengusutan oleh Mabes Polri bisa mencegah adanya gesekan. Ia mengatakan konflik seperti ini bisa menimbulkan letusan di sudut yang sulit diakes oleh aparat untuk ditangani.

"Kami juga meminta sejak awal hate speech, provokasi dan sebagainya itu ditindaklanjuti gitu," ujarnya.

2. Komnas HAM minta aktor intelektual ditindak

Pengerusakan Masjid Ahmadiyah di Sintang oleh sekelompok massa yang mengatasnamakan Aliansi Umat Islam (Istimewa)

Dia mendapat kabar ada 10 orang yang berada di tempat kejadian perkara diproses oleh kepolisian. Namun, Anam mempertanyakan apakah memang mereka aktor intektualnya yang menggunakan pengaruh lewat media sosial atau tidak.

"Kalau itu hanya pelaku lapangan, ini masih potensial terjadi di mana-mana," kata Anam.

Ia meminta agar penegakkan hukum harus dilakukan terhadap pelaku di lapangan dan aktor intelektualnya. Anam pun menilai jejak digital lebih mudah ditelusuri untuk mencari provokator dan penyebar kebencian.

Baca Juga: Aparat Keamanan Diminta Jamin Keamanan Warga Ahmadiyah di Sintang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya