Material ACP Jadi Biang Kebakaran Cepat Merambat Gedung Kejagung
Ada tiga tersangka baru dalam kasus ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ahli kebakaran Universitas Indonesia (UI), Prof Yulianto menjelaskan efek alumunium composite panel (ACP), menjadi salah satu akseleran perambatan api saat kebakaran Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) terjadi pada 22 Agustus 2020.
Yulianto mengatakan jika ACP adalah material yang terdiri dari tiga lapisan berwarna hitam terbuat dari alumunium, di bagian tengahnya terdapat material bernama polietilen. Material ini digunakan di gedung Kejagung.
"Kami memperoleh sampel dari Bareskrim dari olah TKP ACP seperti ini dan kita bisa lihat terdiri dari tiga lapis ada lapis berwarna hitam ini adalah lapisan instalasinya,' kata dia seperti dikutip melalui YouTube Divisi Humas Polri, Sabtu (14/11/2020).
Baca Juga: Penyidik Periksa Internal Kejagung dan Ahli Arsitek Terkait Kebakaran
1. Gunakan alat las untuk panaskan ACP
Yulianto menjelaskan, material tersebut mudah terbakar dengan pengujian sederhana yang dia tunjukkan saat konferensi pers. Dia menggunakan alat las untuk memanaskan ACP yang suhunya diusahakan sama saat kebakaran terjadi.
"Alat las ini kita upayakan temperaturnya menyerupai temperatur jilatan api yang ada di Gedung Kejaksaan Agung ketika terbakar, yaitu dengan cara menghentikan penyaluran oksigen. Jadi kita murni menggunakan bahan-bahan saja, sehingga di sana terbentuk nyala difusi,” ujar dia.
Baca Juga: Polisi Ungkap 3 Tersangka Baru Kebakaran Kejagung