Menuju Bonus Demografi, Masih Ada Kesenjangan Skill Pencari Kerja
Tiga tim capres bahas peluang anak muda dapat kerja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Managing Director Talenthub Indonesia, Ahmad Luthfi mengungkapkan, ada lebih dari dua juta anak muda per tahunnya masuk dalam usia kerja. Hal ini perlu diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja agar bisa menyerap tenaga kerja muda tersebut. Belum lagi Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2030 hingga 2040. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan soal kesempatan talenta muda mendapat pekerjaan.
Dia menilai, ada sedikit persoalan yang berpotensi menghambat penyerapan tenaga kerja tersebut, yakni adanya kesenjangan skill antara pencari kerja di kota dan di daerah.
"Skill gaps benar-benar ada, kami sendiri di Talenthub sudah berkunjung ke 10 provinsi melakukan scouting dan sebagainya, memang permasalahan utamanya adalah skill gaps itu tadi. Selain itu, ternyata semua permasalahan tidak bisa disamakan dengan Jakarta," kata Luthfi dalam diskusi Total Politik, Talenthub dan Bijak Memilih bertajuk "Mimpi Bonus Demografi: Talenta Muda Masih Bisa Cari Kerja" di Jakarta Selatan, Sabtu (18/11/2023).
Baca Juga: Ganjar-Mahfud Mau Manfaatkan Bonus Demografi Indonesia
1. Mengadakan pelatihan untuk atasi skill gaps agar pemerintah sadar
Luthfi mengungkapkan, pihaknya berupaya mengatasi skill gaps dengan melakukan Mini Booth Camp, semacam pelatihan yang bisa diakses untuk semua elemen.
Dia mengklaim, sudah ada 25 ribu penerima manfaat bagi talenta muda yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini jadi upaya menyadarkan pemerintah.
"Kita coba menyadarkan goverment bahwasanya untuk mengajari teman-teman di luar sana, itu tidak mahal, artinya bagaimana caranya kita menyediakan pelatihan yang relevan, tapi memang detail, dua arah," ujarnya.
Baca Juga: Menaker Sebut Bonus Demografi Kunci Indonesia Jadi Negara Maju