TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pameran ITF-DEWG G20 Hadirkan Kolaborasi Perusahaan Digital

Pamerkan kondisi ekosistem digital di Indonesia

Chair DEWG G20 Mira Tayyiba saat membuka Welcome Dinner DEWG G20 di Unity Garden Mulia Resort Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu (28/08/2022) (Dok. Kemkominfo)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 12 stan dari 12 perusahaan dan dua instansi pemerintah meramaikan Gugus Tugas Industri Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Industry Task Force Digital Economy Working Group (ITF-DEWG), selama penyelenggaraan Pertemuan Keempat atau 4th DEWG Meeting G20 di Bali.

Widyasari Listyowulan, Vice President Public Policy and Government Relations Traveloka yang juga koordinator pameran ITF menjelaskan, keberadaan ITF jadi forum diskusi berbagai pihak industri teknologi yang memberi masukan terhadap tren di Indonesia dan berhubungan dengan teknologi. 

“Misalnya digitalisasi, atau impact yang dilakukan temen-temen industri. Kedua, mendukung showcasing, atau memeriahkan dan menunjukkan kolaborasi dari teknologi company sangat-sangat keren, kompak, cepat dan mendukung Pemerintah Indonesia,” ujar dia saat ditemui di kawasan The Mulia Resort, Nusa Dua, Bali, Rabu (31/8/2022).

Dia mengklaim, respons keberadaan dari ITF disambut positif oleh para delegasi yang hadir di 4th DEWG Meeting ini.

Baca Juga: DEWG G20 Sepakati Lima Isu Krusial di Dunia Digital

1. Pamerkan kondisi ekosistem digital di Indonesia

VP Public Policy and Government Relation Widyasari Listyowulan (tengah) dan Sementara, External relation Bukalapak Muhammad Emil Silvan (kiri) dalam agenda pertemuan 4th DEWG Meeting G20 di Bali (IDN Times/Lia Hutaosit)

Sementara, External relation Bukalapak Muhammad Emil Silvan mengatakan TIF telah hadir dari pertemuan DEWG kedua di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan yang ketiga di Labuan Bajo. Dia mengatakan ITF ini bukan asosiasi atau member lainnya. 

“Akan tetapi movement sukarela saja dari Industri, misal dari Gubernurnya, atau marcomnya yang berkumpul satu wadah jadi ajak komunikasi,” katanya.

Pihaknya juga bisa memberikan informasi kepada delegasi untuk menunjukkan apa yang terjadi secara ekosistem digital di Indonesia.

Total peserta pameran ITF ada 14, yakni gabungan APJII, WIR, dan Traveloka, Itemku, GoTo, Motoverse, Kartu Prakerja, Bukalapak, Halodoc, Telkom Indonesia, Gudangada, AWS, Telkomsel, dan PeduliLindungi.

 

Baca Juga: Kominfo: Gelaran 4th DEWG G20 Jadi Final Pembahasan 3 Isu Prioritas

2. Ada komunikasi antarnegara dan perusahaan digital

Ilustrasi Penelitian/Riset (IDN Times/Aditya Pratama)

Ekosistem digital yang tergabung dalam ITF tidak melewati kurasi, jadi siapapun bisa mendaftar. Emil mengatakan, dengan adanya DEWG dan terciptanya movement ITF ini, secara tidak langsung ada komunikasi yang terjalin antara satu perusahaan dengan yang lain.

“Jadi banyak juga yang akhirnya kolaborasi-kolaborasi, misalnya nanti Bukalapak dengan Halodoc, nanti kita koordinasi dengan ITF lainnya itu menjadi potensial, karena menurut kita sekarang kompetisi one thing tetapi kolaborasi menjadi hal yang sangat bagus saat ini,” ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya