Pandemik Bikin Kamu Tertekan? Coba Saran Ini, Yuk!
Beri penghargaan pada diri sendiri agar semakin berkembang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Doktor bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa DKI Jakarta, Nova Riyanti Yusuf, menjelaskan bahwa belum banyak orang Indonesia yang paham dengan masalah kesehatan mental dan gangguan mental.
Salah satu penyebab adanya masalah kesehatan mental saat ini bisa diakibatkan oleh COVID-19. Dia menjelaskan bahwa American Psycological Assotiation pernah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa millennials lebih peduli pada kesehatan jiwa yang lebih tinggi, di samping itu millennials juga lebih rajin mencari pertolongan kejiwaan secara daring.
Dia juga menjelaskan bahwa perhimpunan dokter spesialis kedokteran jiwa Indonesia melakukan swa-periksa untuk depresi serta cemas psikologis semenjak COVID-19 merebak.
"Per 14 Mei sudah ada 2.364 peserta yang melakukan swa-persiksa dan 72 persen respondennya adalah perempuan, kemudian dua pertiga, atau 60 persen mengalami masalah psikologis," kata dia dalam live Instagram IDN Times Ngobrol Seru dengan judul "Mengapa Terjadi Bunuh Diri?" Selasa, (28/7/2020).
Baca Juga: Doa Menghadapi Kenyataan Pahit Agar Emosi dan Mental Tetap Terkendali
1. Keadaan yang ada harus bisa menjadikan seseorang berkembang dan kebal
Dari angka ini, dia mengatakan bahwa COVID-19 menunjukkan besaran masalah psikologis di tengah masyarakat.
Maka dari itu dia menyarankan bahwa untuk saat ini masyarakat diminta untuk semakin resiliensi atau kemampuan diri untuk menghadapi kondisi yang tidak menguntungkan atau masalah.
Karena menurut dia, masyarakat menilai bahwa COVID-19 masih akan semakin berkembang dan sulit bergerak ke depannya.
"Tapi kita bisa melampauinya dengan baik, ada dua hal yang bisa menjadi clue, yang pertama adalah personal grows artinya kita bisa berkembang menjadi seseorang yang lebih baik lagi dan kedua kita bisa ibaratnya seperti bola basket kita bisa membal," kata dia.
Baca Juga: Cegah Mental Illness, Kenali 5 Jenis Terapi Mental Sesuai Gejalanya