Pemberitaan Tak Ramah Gender Jadi Kekhawatiran saat COVID-19
Media harus ciptakan konstruksi responsif gender di keluarga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kekhawatiran pada pemberitaan yang tidak ramah gender makin terasa di tengah pandemik COVID-19 ini.
Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Indra Gunawan, menjelaskan bahwa media punya peran yang besar untuk membingkai konstruksi keluarga yang responsif gender pada masyarakat.
“Media dalam hal ini mempunyai peran besar sebagai pembentuk konstruksi masyarakat. Tidak hanya sebatas memberikan informasi yang teruji kebenaran dan kecepatannya untuk masyarakat, media seyogyanya juga dapat berperan sebagai wadah yang memproduksi dan merekonstruksi nilai-nilai kesetaraan gender, khususnya dalam keluarga,” ujar Indra dalam Webinar Keluarga Responsif Gender dalam Perspektif Media, KemenPPPA, Jumat (28/8/2020).
Baca Juga: Launching Buku "Nalar Kritis Muslimah" yang Menyoroti Isu Gender
1. Pandemik jadi pukulan dalam upaya kesetaraan gender
Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis, berpendapat bahwa kondisi pandemik COVID-19 menjadi pukulan berbahaya bagi upaya perjuangan kesetaraan gender, serta dapat meningkatkan kerentanan perempuan mengalami kondisi yang tidak baik.
“Pada kondisi seperti ini menjadi penting agar setiap media dan jurnalis untuk mengutamakan konsep gender sensitive reporting. Hal ini mengingat media memiliki kekuasaan dan tanggung jawab untuk menantang stereotip dalam produksi konten untuk menjadi contoh bagi generasi sekarang dan mendatang," kata dia.
Dua mengatakan bahwa jurnalis perlu selalu mengingat pentingnya sensitif gender, khususnya dalam peliputan terkait pandemik.
“Tanpa pemahaman kesetaraan gender yang baik, media justru berkontribusi terhadap makin buruknya dampak krisis dan memutar balik perjuangan kesetaraan yang diperoleh perempuan di seluruh dunia," ujarnya.
Baca Juga: Media dan Keluarga, Meliput dengan Perspektif Gender