Pemprov DKI Refocusing Anggaran Rp1,4 T buat Penanganan COVID-19
Pemprov DKI alokasikan buat insentif nakes Rp710,15 miliar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan anggaran untuk insentif tenaga kesehatan, dukungan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dan upaya prioritas lainnya. Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta, Edi Sumantri, mengatakan kebijakan refocusing ini adalah amanat dari pemerintah pusat.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 dalam rangka Mendukung Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Dampaknya.
“Pemprov DKI mengalokasikan anggaran refocusing lebih besar dari nilai minimal yang ditetapkan pemerintah pusat. Alokasi anggaran refocusing Pemprov DKI mencapai 11,44 persen (Rp1,4 triliun) dari total DBH (Dana Bagi Hasil dari APBN ke daerah). Hal ini merupakan wujud komitmen kami dalam memprioritaskan upaya-upaya untuk percepatan penanganan COVID-19,” kata Edi dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (3/9/2021).
Baca Juga: Ini Rahasia Positivity Rate DKI Jakarta Bisa Terendah Se-Indonesia
1. Total alokasi buat insentif nakes mencapai Rp710,15 miliar
Berdasar laporan Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri per 20 Agustus 2021, total alokasi anggaran refocusing minimal delapan persen DBH atau Dana Alokasi Umum (DAU) tahun anggaran 2021. Pemprov DKI Jakarta menjadi yang terbesar se-Indonesia.
Edi menerangkan, anggaran tersebut dialokasikan untuk pembayaran insentif tenaga kesehatan, insentif tenaga penunjang, insentif relawan, pengadaan bufferstock untuk dukungan kelurahan, dan dukungan operasional vaksinasi.
Kemudian, berdasar data Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, total anggaran refocusing insentif tenaga kesehatan nasional mencapai Rp1,9 triliun. Untuk nakes, alokasi anggaran dari Pemprov DKI adalah yang terbesar dengan nilai Rp710,15 miliar.
Baca Juga: Disdik DKI Targetkan 1.500 Sekolah Gelar Belajar Tatap Muka September