TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Peringatan Lahirnya Pancasila 1 Juni, Begini Sejarah Singkatnya

Jadi dasar negara pada 18 Agustus 1945

ilustrasi Garuda Pancasila (IDN Times/Abraham Herdyanto)

Jakarta, IDN Times - Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni, menyimpan sejarah panjang. Hal tersebut termaktub dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016, maka sejak 2017, Hari Lahir Pancasila ditetapkan sebagai libur nasional.

Melansir dari situs Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan beberapa sumber lainnya, Pancasila lahir dari pidato Sukarno pada sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada 1 Juni 1945.

Saat itulah, Sukarno membacakan konsep atau rumusan Pancasila untuk pertama kalinya. Bagaimana sejarahnya?

Baca Juga: BKN: 51 Pegawai KPK Tersangkut di Aspek Pancasila dan UUD 1945

1. Berawal dari sidang BPUPK

Ir. Soekano, Presiden Indonesia Pertama (Website/kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id)

Pada  1 Maret 1945 dibentuklah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang diketuai Dr Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat. Kemudian, dia pada anggotanya menanyakan "Apa dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini?" Kemudian sejumlah usulan pun muncul.

Sejarah awal dimulai saat Jepang kalah perang Pasifik, dan berusaha mencari hati masyarakat dengan menjanjikan kemerdekaan pada Indonesia, hingga membuat sebuah lembaga yang bertugas mempersiapkan hal itu. Lembaga itu dinamakan Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK).

Sidang pertamanya berlangsung pada 29 Mei 1945 dan diadakan di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila), kala itu gedung tersebut adalah gedung Volksraad atau perwakilan rakyat. Para anggota membahas mengenai tema dasar negara.

2. Sukarno pertama kali cetuskan Pancasila

Ilustrasi Soekarno (IDN Times/Arief Rahmat)

Sidang itu berjalan sekitar hampir 5 hari, kemudian pada 1 Juni 1945, Sukarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia, yang dinamainya dengan “Pancasila”. Panca yang dimaksud berarti lima dan sila artinya prinsip atau asas.

Awalnya pidato Sukarno ini dilakukan secara aklamasi atau tanpa judul, dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh Radjiman Wedyodiningrat.

Kala itu, Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni Sila pertama “Kebangsaan”, sila kedua “Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat “Keadilan Sosial”, dan sila kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”.

Baca Juga: Kutipan Penting 9 Tokoh Nasional tentang Pancasila

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya