Polemik Larangan Jilbab Bagi Pramugari, Garuda: Kami Terus Diskusi
Ramai kontroversi dugaan pelajarangan pramugari berjilbab
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Garuda Indonesia membuka opsi penggunaan jilbab bagi pramugarinya. Garuda Indonesia akan melakukan diskusi terlebih dahulu dengan stakeholder terkait tata laksana kesiapannya.
"Kami memiliki nilai dan visi yang sama atas masukan dari berbagai pihak tentang atribut seragam awak pesawat, khususnya mengenai penggunaan jilbab bagi pramugari. Untuk itu, diskusi terus kami intensifkan, mengingat hal ini perlu disikapi secara cermat dan bijak, khususnya terkait kesiapan penggunaan jilbab pada seragam pramugari yang tidak hanya ditinjau dari kepentingan aspek service dan safety," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, dalam keterangannya, dilansir Kamis (9/2/2023).
Opsi penggunaan jilbab, kata dia, diyakini perlu dilandasi kajian yang prudent (bijaksana) dan komprehensif, serta sesuai dengan penyesuaian kebijakan atribut seragam awak pesawat. Baik dari aspek operasional maupun aspek penunjang kepentingan profesi awak pesawat.
"Oleh karenanya, saat ini Garuda Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai stakeholder terkait untuk memastikan kesiapan penggunaan jilbab bagi pramugari Garuda Indonesia dapat dilandasi oleh kebijakan operasional yang komprehensif," kata dia.
Saat ini, kata dia, sejumlah layanan rute penerbangan Garuda Indonesia telah menerapkan penyesuaian atribut seragam awak pesawat. Hal itu mengacu pada regulasi destinasi tujuan dan kepentingan layanan penerbangan. Misalnya seperti saat penerbangan perjalanan haji, maka pramugari menggunakan seragam abaya yang disertai jilbab.
Baca Juga: Kontroversi Jilbab Pramugari, Wapres Ma'ruf: Larangan Aneh
Baca Juga: Pengadilan India Kuatkan Larangan Jilbab di Sekolah
1. Kemenkumham akan telusuri maskapai yang larang pramugari berjilbab
Sementara itu, Direktorat Jenderal (Ditjen) HAM Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) akan menelisik larangan pramugari berjilbab yang belakangan ramai diperbincangkan. Hal ini dilontarkan oleh Dirjen HAM Kemenkumham, Mualimin Abdi. Menurutnya sudah ada tim Kemenkumham yang menelusuri isu tersebut.
"Sekarang yang terkait pramugari gak boleh pakai jilbab itu akan ditanyakan kebenarannya. Kenapa sih gak boleh? Kita cek dulu. Apa terkait estetika atau apa?" kata Mualimin dilihat dari YouTube Ditjen HAM, Kamis (9/2/2023).
"Kami wajib cari informasi, kalau benar, maka kami Ditjen HAM akan sampaikan informasi itu. Ini kaitannya dengan apa sih? Kita cari dulu, apa masalahnya?" kata dia.
Dia mengatakan, dalam kontrak kerja pramugari juga harus dipelajari unsur-unsur yang ada. Sebab, bisa saja terdapat perjanjian tidak menggunakan jilbab dalam kontrak tersebut.
"Kalau dari awal masuk ada kesepakatan, perjanjian bahwa nanti baju seragamnya itu begini, tidak boleh begitu. Saya kira ini berarti ada hal yang perlu dilihat kesepakatannya di awal," kata dia.
Setelahnya, ujar dia, Ditjen HAM Kemenkumham akan mengeluarkan rekomendasi sesuai klarifikasi soal larangan penggunaan jilbab.
"Apa sih latarnya sampai atribut keagamaan kok gak boleh? Kalau sudah tahu, kami akan beri rekomendasi bahwa HAM tidak bisa di-delay kecuali yang sifatnya derogable atau dari putusan yudisial," katanya.
Baca Juga: Siswi Dirundung karena Tak Pakai Jilbab, Kemen PPPA: Jangan Dipaksa!
Baca Juga: Ada Diskon Tiket Pesawat hingga 74 Persen di Travel Fair Garuda