SPAK: Ada Relasi Gender, Korupsi Bisa Berefek pada Perempuan dan Anak
Korupsi yang terjadi di layanan publik memberikan dampak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Saya Perempuan Anti Korupsi Indonesia (SPAK), Maria Kresentia, mengungkapkan korupsi adalah kejahatan yang terjadi setiap hari dan bisa menyebabkan terjadinya kejahatan lain. Korban korupsi juga mayoritas perempuan dan anak, namun sayangnya kondisi ini belum dipahami banyak orang.
“Korupsi memberi dampak pada relasi gender dan sebaliknya, dampak korupsi memang dirasakan seluruh masyarakat, tapi memberikan efek yang berbeda pada kelompok gender tertentu dalam hal ini perempuan," kata dia dalam diskusi daring bertema Korupsi dan Tindak Kejahatan terhadap Perempuan yang diadakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), Jumat (31/3/2023).
"Korupsi yang terjadi di layanan publik memberikan dampak luar biasa pada perempuan dan kemudian memudahkan terjadinya tindak kejahatan dimana perempuan dan anak menjadi korban, seperti perkawinan anak, perdagangan orang," sambung Maria.
Baca Juga: Menteri PPPA: Imbas Korupsi, Perempuan Makin Terhambat Hak Dasarnya
1. Ada korupsi dalam tindak perkawinan anak dan perdagangan orang
Maria mengatakan SPAK telah melakukan polling sederhana lewat Instagram, untuk mengetahui apakah masyarakat mengenal adanya korupsi dalam beberapa tindak kejahatan terhadap perempuan.
Dari sekitar 100 jawaban yang masuk, sebanyak 80 persen mengatakan memang ada korupsi dalam tindak perkawinan anak dan perdagangan orang, meskipun hanya sebagian yang bisa menyebutkan bentuk korupsinya, dan 20 persen sisanya mengatakan tidak ada hubungan sama sekali.
Baca Juga: Istri Pejabat Pemprov DKI Doyan Flexing, Sanksi Menanti Jika Terbukti