TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tsamara Amani: Lesti Cabut Laporan KDRT Bukanlah Prank

Ini jadi tanda sulitnya korban lepas dari abusernya

Lesti Kejora didampingi ayahnya, Endang Mulyana dan kuasa hukumnya Sandy Arifin memberikan keterangan pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (14/10/2022) (Dok/ANTARA)

Jakarta, IDN Times - Aktris Lesti Kejora akhirnya mencabut laporan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya, Rizky Billar, usai suaminya ditetapkan jadi tersangka dan ditahan Polda Metro Jaya.

Politikus muda Tsamara Amany menyoroti kasus ini, dia tidak setuju dengan anggapan masyarakat yang mengatakan Lesti melakukan prank atau gurauan, kepada masyarakat Indonesia.

"Jadi banyak yang merasa bahwa Lesti Kejora nge-prank rakyat Indonesia dengan mencabut laporannya ke Rizky Billar. Gue gak setuju dengan pendapat ini, karena memang kenyataannya korban KDRT sudah lepas dari abusernya dari relasi abusif," kata Tsamara melalui akun Instagramnya, @tsamaradki.

Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Damai: Anak Saya Alasannya

1. Jangan mudah menuduh Lesti membuat drama rumah tangga

Tsamara Amany, politikus muda yang memutuskan mundur dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). (Tangkapan layar YouTube Tsamara Amany)

Tsamara berpendapat butuh tujuh kali percobaan dari korban kekerasan atau KDRT untuk lepas secara total dari relasi abusif berdasarkan penelitian. Alasannya adalah berharap pasangan bisa berubah dengan upaya kasih sayang, menjalin lagi hubungan atau memikirkan anak, bahkan merasa dirinya tak lagi dicintai.

"Jadi kayak mulai kena mental juga gitu, nah karena itu kita gak bisa dengan mudah nuduh Lesti ngeprank, atau Lesti buat drama rumah tangga dan lain-lain itu," kata eks politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.

Baca Juga: Polisi Kabulkan Penangguhan Penahanan, Rizky Billar Bebas

2. Fakta Lesti belum bisa lepas dari relasi abusif dengan Billar

instagram.com/leslarmood.id

Kekecewaan yang ada di masyarakat, kata Tsamara, adalah hal yang wajar, tetapi ini berdasarkan pada fakta bahwa Lesti belum bisa lepas dari relasi abusifnya, bukan karena drama.

"Nah, jadi kalau suatu saat Lesti melaporkan lagi bahwa dia menjadi korban KDRT atau dia speak up, kita gak seharusnya malah mensyukuri, atau malah mengatakan bahwa itu kesalahan dia karena itu adalah keinginan abuser, untuk kita mengisolasi korban," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya