TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Asal Muasal Munculnya Istilah Golongan Putih

#Pilkada2018 Kamu golput gak?

IDN Times/Sukma Shakti

Jakarta, IDN Times - Satu suara yang diberikan dalam pemilihan kepala daerah maupun pemilihan presiden sangat berarti. Satu suara bisa membalikkan posisi, dari yang di bawah jadi di atas, begitu pula sebaliknya.

Namun, dari tahun ke tahun selalu ada yang memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya atau banyak yang menyebutnya sebagai golput. Sebenarnya dari mana sih asal-muasal kata tersebut?

1. Wujud protes terhadap Pemilu 1971  

IDN Times/Sukma Shakti

Pemilu 1971 adalah pemilu pertama kali yang dilaksanakan pada masa Orde Baru.

Sebelum Pemilu 1971, Soeharto kala itu menjabat sebagai Pejabat Presiden. Beberapa praktik kekuasaannya dikritik oleh rakyat, terutama dari kalangan mahasiswa, karena dianggap lambat dalam merespon permasalahan. Korupsi pun tumbuh subur. 

2. Golongan Putih tetap ikut nyoblos  

IDN Times/Sukma Shakti

Istilah Golongan Putih merujuk pada penentangan terhadap partai Golongan Karya yang dimotori oleh Soeharto. Partai yang didominasi oleh warna kuning.

Ketika hari pemilihan tiba, mereka yang termasuk dalam Golongan Putih bukan berarti absen hadir ke TPS melainkan tetap berpartisipasi untuk memilih. Memilih untuk tidak memilih siapa pun dengan mencoblos bagian warna putih di surat suara.

Baca juga: Informasi pilkada serentak di #MILLENNIALSMEMILIH

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya