Kisah Korban KM Sinar Bangun, Titip Kunci Rumah Tapi Tak Kembali
Harga tiket Rp10.000 berujung maut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sulit untuk melupakan peristiwa nahas yang terjadi pada Senin (18/6) petang lalu. KM Sinar Bangun yang berlayar dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun mengalami kecelakaan di tengah perjalanan.
Harga sekali naik kapal tersebut memang sangat terjangkau, tidak sampai Rp 10.000. Namun, keselamatan penumpang menjadi taruhan karena standar kelayakan berlayar yang tidak dipenuhi.
Ketiadaan manifes penumpang membuat tim pencari kesulitan memastikan jumlah korban yang hilang. Sejauh ini, sudah ada 18 penumpang selamat dan 3 korban tewas yang sudah teridentifikasi.
1. Salah satu korban yang teridentifikasi merupakan mahasiswa asal Aceh
Tri Suci Wulandari menjadi korban tewas tenggelamnya kapal kayu Sinar Bangun di Danau Toba. Berita duka tersebut telah sampai di telinga keluarganya yang berada di Aceh. Tidak hanya pihak keluarga, namun duka juga menyelubungi pihak universitas tempat Tri menempuh pendidikannya saat ini.
"Mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Unimed itu, menjadi korban dan meninggal dunia akibat musibah tenggelamnya kapal di Danau Toba," ujar Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd., seperti dikutip Antara pada Sabtu (23/6).
Baca juga: Tragedi KM Sinar Bangun, Ini 3 Fakta dari YLKI yang Perlu Kamu Tahu