Kasus Mahasiswi Terlindas Truk, Dema UIN: Polres Harus Transparan!
Temui Kapolres, ini poin-poin yang diungkap Dema UIN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang Selatan, IDN Times - Dewan Mahasiswa (Dema) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta), mendatangi markas Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan untuk meminta polisi membuka secara terang soal simpang-siurnya kronologi kejadian tewasnya mahasiswi UIN Jakarta bernama Niswatul Umma yang terlindas truk tanah di kawasan Bintaro.
Di kedatangannya ke Mapolres Tangsel, Ketua Dema UIN Jakarta, Sultan Rivandi, menilai ada kejanggalan dalam kasus tersebut. Salah satunya pernyataan polisi bahwa korban yang lalai hingga mengakibatkan kecelakaan itu.
Baca Juga: Keluarga Tak Terima Korban Dilindas Truk di Bintaro Jadi Tersangka
1. Hasil kajian di lapangan versi Dema UIN dengan kronologi polisi tak sesuai
Sultan menjelaskan, usai kasus tewasnya Niswatul Umma beberapa waktu lalu, dirinya sebagai Ketua Dema UIN Jakarta membentuk tim kajian untuk mencari tahu fakta kejadian yang benar peristiwa tersebut.
"Kami sampaikan langsung juga kepada Kapolres bahwa saat kejadian kami membentuk tim. Kawan-kawan di lapangan itu merasa ada perbedaan atas hasil kawan-kawan di lapangan dengan BAP yang ditunjukkan Pak Bayu, Pak Dhady dan lainnya. Apalagi kami mempertanyakan langsung atas tudingan seperti korban dijadikan tersangka, dibilang lalai," kata Sultan usai pertemuannya dengan Kapolres Tangsel di Mapolres Tangsel, Kamis (21/11).
Baca Juga: Mahasiswi UIN Tewas Terlindas Truk, Berikut Deretan Faktanya