TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Deklarasi Prabowo di Tengah May Day, Buruh: Tidak Etis

Isu politik dianggap menodai semangat May Day

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Jakarta, IDN Times - Rencana Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendeklarasikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden di acara May Day mendapat penolakan dari elemen buruh lainnya, seperti Solidaritas Perempuan.

Baca juga: LIVE UPDATE: Warna-warni Aksi May Day 2018

1. Deklarasi Prabowo dianggap tidak etis

IDN Times/Margith Juita Damanik

Perwakilan Solidaritas Perempuan, Puspa Dewy, menilai deklarasi dukungan untuk Prabowo di dalam aksi May Day 2018 tidak etis. "Kalau menurut saya itu tidak etis," kata Dewy.

Solidaritas perempuan tidak ingin agenda May Day ternoda dengan urusan politik. Baginya, menodai agenda May Day yang sesungguhnya dengan ego politik pihak tertentu merupakan tindakan yang tidak etis.

2. Deklarasi Prabowo akan diprotes 

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Dewy mengatakan aksi May Day seharusnya dijadikan ajang untuk memperjuangkan dan menyuarakan agenda-agenda buruh sekaligus mengingatkan pemerintah untuk terus meningkatkan kesejahteraan buruh, bukannya justru dijadikan panggung politik.

Dewy memastikan pihaknya tidak akan tinggal diam jika benar deklarasi Prabowo dilaksanakan di tengah May Day. "Kalau ada deklarasi kami akan protes," kata Dewy.

Solidaritas Perempuan tidak akan ambil pusing jika deklarasi dilakukan di luar kawasan May Day. Namun jika deklarasi dilakukan di dalam kawasan May Day, maka peserta aksi May Day dijamin tidak akan tinggal diam.

Baca juga: May Day: Buruh KSPI Deklarasikan Prabowo Calon Presiden

 

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya