TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Facebook, YCAB dan Do Something Indonesia Siap Perangi Hoax

Menjadikan millennials sebagai perpanjangan tangan

IDN Times/Margith Juita Damanik

Jakarta, IDN Times – Saat ini jutaan informasi dengan segala jenis konten dapat dengan mudah didapatkan, terutama secara online. Sayangnya masih terlalu sedikit orang yang paham bagaimana memilah dan memilih informasi yang berdasarkan fakta dan mana yang bohong alias hoax.

Maraknya berita bohong atau hoax menjadi perhatian Facebook, YCAB dan Do Something Indonesia. Ketiganya berusaha mencari cara untuk memeranginya dan memutuskan untuk memberi pelatihan agar generasi muda cerdas menggunakan teknologi secara online dan menjadikan mereka perpanjangan tangan untuk memerangi hoax.

Baca juga: Menteri Agama: Begini Cara Islam Menangkal Hoax

1. Menerapkan dan mengasah kemampuan berfikir kritis dan rasa empati

IDN Times/Margith Juita Damanik

“Core dari kampanye yang kami buat adalah critical thinking dan empati,” kata Demas Ryan selaku Senior Specialist dari Do Something Indonesia. Menurut Demas, penting untuk menanamkan dan mengasah perkembangan berpikir kritis dan rasa empati kepada generasi muda.

Hal ini nantinya diharapkan dapat diterapkan oleh generasi muda dalam banyak lini kehidupan mereka termasuk dalam memilah dan memilih informasi dan berita yang mereka konsumsi.

Dalam Campaign Day Out dari program Think Before You Share yang dilakukan Facebook, Do Something Indonesia dan YCAB, peserta diajarkan untuk mempertanyakan empat hal sebelum akhirnya memposting konten yang dikonsumsinya.

Pertama, apakah sumbernya terpercaya? Kedua, apakah kamu mengerti isinya? Ketiga, apakah ada sumber lainnya? Keempat, apakah ada konfirmasi dari orang yang mengerti isinya?

Kerap menjadi dilema dan permasalahan adalah hoax yang sampai dan diterima generasi muda justru datang dari orang tua mereka. Sosok yang dirasa tepat untuk menjadi orang lain yang berkemungkinan mengerti isi dari sebuah konten yang dikonsumsi. Oleh sebab itu berpikir kritis dan menanamkan empati perlu dilakukan langsung kepada generasi muda.

2. Bekerjasama dengan komunitas menciptakan komunitas baru yang positif

IDN Times/Margith Juita Damanik

Clair Deevy, selaku Head of Cummunity Affairs, APAC di Facebook percaya bahwa komunitas yang baik dapat dibentuk oleh komunitas yang baik juga.

“Facebook memastikan membentuk komunitas yang bisa mewujudkan critical thinking dan empati, perlu bekerjasama dengan komunitas yang punya tujuan yang sama,” kata Clair. Oleh sebab itu Facebook memutuskan kali ini untuk melakukan kerja sama dengan Do Something Indonesia dan YCAB.

Pihak YCAB, Do Something Indonesia dan Facebook juga membuat modul dan kurikulum khusus dalam acara Think Before You Share Day Out ini. Kegembiraan mereka disambut baik pemerintah yang mengaku terbuka dengan kurikulum menarik yang ditawarkan oleh pihak penyelenggara.

Baca juga: Seberapa Kuat Kamu Gak Akan Termakan Hoax? Buktikan Di Sini!

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya